Pemprov DKI Beli 65 Unit Pompa Apung Rp 6,5 M, Tangani Banjir di Gang Sempit

8 Oktober 2020 9:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berjalan melintasi banjir di Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (22/9/2020). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga berjalan melintasi banjir di Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (22/9/2020). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banjir di Jakarta juga melanda permukiman di gang sempit. Banjir di lokasi ini lebih lama surut karena air sulit disedot dengan pompa mobile.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Pemprov DKI melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta membeli 65 unit pompa apung. Kepala Dinas SDA Juaini Yusuf mengatakan, total anggaran pembelian pompa itu mencapai Rp 6,5 miliar. Satu unit pompa sekitar Rp 100 jutaan.
Seorang warga membawa anaknya yang baru selesai dikhitan melewati banjir di kawasan permukiman di Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/10). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Adapun anggaran yang digunakan, kata dia, diperoleh dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) murni 2020.
"Pompa itu diserahkan ke lima wilayah kota, nanti disiagakan ke kantor kecamatan yang rawan tergenang ketika hujan deras melanda Jakarta," kata Juaini dalam keterangannya, Kamis (8/10).
Pompa apung untuk antisipasi banjir Jakarta. Foto: Dinas SDA DKI Jakarta
Dia menjelaskan, pompa apung ini lebih fleksibel dibanding pompa mobile yang selama ini digunakan. Sebab, pompa apung bisa diangkat hanya dua orang, sedangkan pompa mobile harus diangkat setidaknya oleh 8-10 orang.
Pompa apung untuk antisipasi banjir Jakarta. Foto: Dinas SDA DKI Jakarta
Pompa apung juga bisa digunakan untuk menyedot air di permukiman padat di gang sempit, yang tak bisa dimasuki pompa mobile. Meski ukurannya lebih sederhana, daya sedotnya mencapai 50 liter per detik dengan diameter pipa satu meter.
ADVERTISEMENT
"Daya sedotnya sekitar 50 liter per detik dan bentuknya sangat simpel (sederhana) serta praktis dipakai di daerah dan jalan yang terjadi genangan. Kemudian bisa dipakai di permukiman, yang kalau kami pakai pompa mobile itu tidak masuk karena lokasinya jalan setapak (sempit)," jelas Juaini.
"Nanti pompa ini tinggal diceburin saja, karena namanya kan pompa apung. Selangnya bisa sampai 100 meter," lanjutnya.
Pompa ini sudah dibagikan ke 5 Suku Dinas Kota di Jakarta. Masing-masing wilayah, kata dia, mendapat jatah 13 pompa.
"Pompa apung itu sudah kami lakukan serah terima di Kantor Unit Alkal (Peralatan dan Perbekalan) di Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur ke lima wilayah di Jakarta. Masing-masing wilayah dapat 13 unit pompa apung," tutupnya.
ADVERTISEMENT