Pemprov DKI Diminta Kaji Lagi Sekolah Tatap Muka di Tengah Kasus Hepatitis Akut

12 Mei 2022 11:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN 08 Kenari Jakarta, Senin (3/1/2022). Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN 08 Kenari Jakarta, Senin (3/1/2022). Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi E bidang kesra dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Solikhah meminta Pemprov DKI mengkaji pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah penyebaran virus Hepatitis Akut Misterius di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Solikha menilai, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan mestinya membuat sebuah regulasi untuk melakukan pencegahan dan sosialisasi terkait virus tak dikenal yang menyerang anak usia dini ini.
“Ini mengkhawatirkan dunia kesehatan sekaligus pendidikan, terlebih hari ini sudah diawalinya pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh DKI,” kata Solikhah dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (12/5).
Per hari ini, DKI Jakarta memang kembali memberlakukan PTM untuk pertama kalinya setelah libur cuti bersama Hari Raya Idul Fitri.
Berdasarkan ketentuan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terkait pelaksanaan PTM, daerah yang termasuk dalam kelompok PPKM level 2 memang diperbolehkan menggelar PTM dengan kapasitas maksimal 50 persen.
Meskipun angka kasus COVID-19 sudah menunjukkan penurunan yang signifikan, Solikha meminta Pemprov DKI tetap memberlakukan PTM dengan metode hybrid sesuai dengan aturan agar penyebaran virus misterius ini bisa diatasi.
ADVERTISEMENT
“Jika ini dilakukan dengan baik, maka pencegahan virus covid atau virus lainnya, insya Allah akan bisa diminimalisir dan kita tidak akan kembali ke masa-masa kelam pandemi beberapa waktu lalu,” jelasnya.
Infografik Waspada Hepatitis Akut pada Anak. Foto: kumparan
Solikha juga menambahkan, menimbang jumlah kasus diduga terjangkit Hepatitis Akut Misterius ini sudah bertambah, Komisi E akan memanggil Dinkes DKI untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Saat ini, ada 21 kasus pasien diduga terjangkit hepatitis akut misterius di Jakarta. Dari jumlah itu, 14 di antaranya merupakan anak usai di bawah 16 tahun. Sisanya, merupakan warga berusia di atas 16 tahun.
Namun, sampai saat ini, pemeriksaan intensif masih dilakukan. Belum diketahui apakah 21 orang ini terjangkit hepatitis jenis apa.
***
Ikuti program Master Class, 3 hari pelatihan intensif untuk para pelaku UMKM, gratis! Daftar Sekarang DI LINK INI.
ADVERTISEMENT