Pemprov DKI Gelar Job Fair Tiga Bulan Sekali, Warga Makin Mudah Cari Kerja
6 November 2025 12:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
Pemprov DKI Gelar Job Fair Tiga Bulan Sekali, Warga Makin Mudah Cari Kerja
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menegaskan, Pemprov DKI berkomitmen menciptakan 500 ribu lapangan kerja dengan menggelar job fair tiap tiga bulan di 44 kecamatan.kumparanNEWS

Sebagai upaya mengurangi angka pengangguran, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menghadirkan job fair setiap tiga bulan sekali di 44 kecamatan.
Bahkan beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, membuka job fair khusus bagi penyandang disabilitas di Taman Ismail Marzuki, Senin (3/11). Job fair kali ini menggandeng 21 perusahaan di ibu kota dan menawarkan 107 lowongan kerja bagi difabel.
"Saya meminta kepada Kepala Dinas Ketenagakerjaan, selain matching job, upskilling juga menjadi (hal) penting. Kalau mereka belum mendapatkan pekerjaan, lebih baik kita lakukan latihan-latihan di balai latihan untuk meningkatkan keterampilan mereka," jelas Pramono.
Ia menekankan Pemprov DKI Jakarta terus mendorong terbukanya lapangan kerja dan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) yang dikelola para penyandang disabilitas. Salah satunya, menyiapkan Kafe Difabis di kantor pemerintahan yang merupakan kedai kopi dengan tenaga kerja penyandang disabilitas.
“Penyandang disabilitas harus mendapatkan peran yang nyata dan konkret. Di Jakarta, kantor pemerintahan memiliki Kafe Difabis yang dikelola teman-teman disabilitas. Inilah yang sebenarnya dibutuhkan secara riil di lapangan. Ini adalah bentuk nyata kehadiran pemerintah,” ujarnya.
Job Fair ini tak pelak langsung mendapat sambutan hangat dari para difabel. Bahkan, warga dari luar Jakarta turut mengakses job fair ini. Salah satunya, Ricky (30) asal Bandung, Jawa Barat.
Telah tiba di Jakarta sejak dini hari, Ricki mengaku menginap di salah satu hotel di sekitar kawasan Jalan Cikini Raya untuk mencoba keberuntungan melamar kerja di acara Job Fair Disabilitas 2025.
“Saya dapat informasi kegiatan job fair khusus penyandang disabilitas ini melalui media sosial Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta. Saya sudah mengisi tiga lowongan kerja dari beberapa perusahaan yang ikut serta di penyelenggaraan Job Fair Disabilitas 2025," ujar Ricky.
Ricky mengaku baru lulus dari Universitas Islam Negeri Bandung, jurusan Ilmu Psikologi. Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta yang telah menyelenggarakan bursa kerja khusus bagi penyandang disabilitas.
"Semoga bursa kerja khusus penyandang disabilitas bisa ditiru pemerintah daerah lainnya," harapnya.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menegaskan, Pemprov DKI berkomitmen menciptakan 500 ribu lapangan kerja dengan menggelar job fair tiap tiga bulan di 44 kecamatan.
"Job fair ini menjadi momentum untuk berbagi informasi pekerjaan yang ada di Indonesia, juga potensi pekerjaan yang ada di luar negeri. Kalau memang ada kendala skill, Pemprov DKI punya balai latihan kerja yang bisa memberikan pelatihan berbagai bidang, termasuk bahasa," terang Rano Karno.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di ibu kota turun dari 6,53 persen pada 2023 menjadi 6,21 persen pada 2024.
Meski begitu, tantangan masih cukup besar, terutama di kalangan lulusan pendidikan tinggi, dengan TPT 4,46 persen untuk lulusan diploma dan 5,05 persen untuk lulusan universitas.
Melalui program bursa kerja yang masif dan diadakan di berbagai wilayah Jakarta, termasuk bekerja sama dengan perguruan tinggi, Pemprov DKI Jakarta mendorong angka serapan tenaga kerja semakin tinggi ke depannya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Basri Baco, turut mengapresiasi inisiatif Pemprov DKI Jakarta melalui DTKTE yang juga telah menggelar Job Fair Goes to Campus.
Ia menilai kegiatan ini tidak hanya mempertemukan pencari kerja dan perusahaan, tetapi juga menjadi upaya konkret pemerintah dalam menjembatani dunia pendidikan dan dunia kerja.
“Kami di DPRD DKI Jakarta berkomitmen mendukung kebijakan strategis yang berpihak pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kompetensi tenaga kerja muda, serta pemberdayaan generasi produktif di Jakarta,” pungkas Basri.
