Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta terus melakukan evaluasi usai direndam banjir beberapa waktu lalu. Pemprov DKI berencana menambah 6 perangkat Disaster Warning System (DWS) atau pengeras suara peringatan bencana yang terlihat seperti toa.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), M Ridwan, menyebut DWS ini tergabung dalam sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) BPBD DKI.
"Tahun 2020 pengadaan enam set DWS," ujar Ridwan saat dikonfirmasi, Rabu (15/1).
Anggaran yang siap digelontorkan untuk pengadaan 6 set DWS ini mencapai Rp 4 miliar. Selain untuk pembelian, Pemprov DKI juga menyediakan anggaran untuk pemeliharaan sebesar Rp 165 juta.
"Pemeliharaan DWS, anggaran Rp 165.000.000. Pengadaan DWS 6 set, anggaran Rp 4.073.901.441," rincinya.
Dari gambar yang tersebar, DWS memang memiliki bentuk yang sama dengan toa. Namun, bukan toa biasa yang seperti digunakan di masjid-masjid.
"Alat kami memang pakai toa tapi bukan menggunakan toa yang ada di mesjid," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Rencananya, 6 set DWS yang dibeli tahun 2020 ini akan ditempatkan di Tegal Alur, Rawajati, Makasar, Jati Padang, Kedoya Selatan, dan Cililitan. Sementara hingga 2019, setidaknya ada 14 titik yang dipasang DWS, antara lain:
1. Ulujami, Jakarta Selatan
2. Petogogan, Jakarta Selatan
3. Cipulir, Jakarta Selatan
4. Pengadegan, Jakarta Selatan
5. Cilandak Timur, Jakarta Selatan
6. Pejaten Timur, Jakarta Selatan
7. Rawa Buaya, Jakarta Barat
8. Kapuk, Jakarta Barat
9. Kembangan Utara, Jakarta Barat
10. Kampung Melayu, Jakarta Timur
11. Bidara Cina, Jakarta Timur
12. Cawang, Jakarta Timur
13. Cipinang Melayu, Jakarta Timur
14. Kebon Pala, Jakarta Timur