Pemprov Gelontorkan Rp 32 M Untuk TPS Blok G Tanah Abang, Pedagang: Janji Zonk

10 Juli 2023 19:44 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Lantai 2 dan 3 Blok G Tanah Abang yang disebut jadi tempat nyabu. Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Lantai 2 dan 3 Blok G Tanah Abang yang disebut jadi tempat nyabu. Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
Blok G Pasar Tanah Abang yang terbengkalai kembali disorot usai disebut menjadi sarang narkoba dan ditemukan barang bukti bong. Pasar tersebut berencana direvitalisasi sejak 2019, namun tak kunjung terwujud.
ADVERTISEMENT
Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Pasar Tanah Abang, Kambaruddin Manday menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta disebut telah menggelontorkan Rp 32 miliar untuk Tempat Penampungan Sementara (TPS) bagi pedagang. Namun TPS ini tak hadir sesuai yang dijanjikan.
"Ngomong ada revitalisasi. Tapi 2019 aja (katanya) mau dibangun (TPS) nggak ada, asumsi dana Rp 32 M. Mana? Nggak ada, zonk. Janji sih ada," kata Manday saat ditemui di Pasar Blok G Tanah Abang, Senin (10/7).
Manday melanjutkan, sudah ada sekitar 800 pedagang yang diregistrasi sejak 2019 dalam rangka revitalisasi. Tetapi pedagang justru kembali diminta registrasi pada 2022, dan tak kunjung dibuatkan TPS.
Kondisi Lantai 2 dan 3 Blok G Tanah Abang yang disebut jadi tempat nyabu. Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
"Jadi 2019 pedagang yang masih aktif diregister semua. Dari 1.600-an pedagang, dapat 800-an diregister. Rencana mah dibangun penampungan di depan. 2020 clear jadi. 2019 registrasi, tunggakan semua dibayar, ada 2-5 tahun dibayar lunas, dengan kita (dijanjikan) dibangun TPS," papar dia.
ADVERTISEMENT
"Nyatanya 2020 nggak ada. 2021 juga enggak ada. Malah 2022 disuruh regist (registrasi) lagi. Hak pedagang 2020 nggak ada, 2022 disuruh registrasi lagi. Dan dituntut iuran pasar dibayar. Pasar mati gini. Jembatan skybridge aja dirubuhin," tambah dia.
Manday berharap PD Pasar Jaya bisa segera merealisasikan revitalisasi Pasar Blok G agar tak lagi terbengkalai. Selain itu, ia berharap pasar ini dapat dibangun skybridge.
"Saya heran kok PD Pasar Jaya maunya regist mulu. Kalau pedagang balik lagi ke sini nggak mau, omset masuk gak ada.
Kondisi Lantai 2 dan 3 Blok G Tanah Abang yang disebut jadi tempat nyabu. Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Kalau revitalisasi itu ada skybridge bisa dibikin aja, sambung ke sini. Itu udah bisa nampung pedagang. Tapi saya udah usul, nggak digubris," terangnya.
"Kita minta ini dibongkar secepatnya kita minta PD Pasar Jaya bangun TPS. Jangan ada register lagi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, Manager Unit Pasar Besar (UPB) A-G Pasar Tanah Abang, M. Yamin, mengatakan revitalisasi masih berproses. Adapun pedagang diminta registrasi kembali pada 2022 untuk mencocokkan data.
"Sampai saat ini kita memang masih berproses, bahwa memang sudah pernah kita lakukan secara manajemen kita inventarisasi terhadap para pedagang kita di Blok G. Nah, di 2022 kita lakukan lagi inventarisasi ulang untuk memastikan berapa sih jumlah para pedagang yang aktif berjualan sehingga bisa nanti kita create gedung baru di blok G ini. Jadi kita akan lakukan pembangunan," ujar Yamin terpisah.
Jejeran manekin di bekas kios-kios pakaian di Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta, Rabu (1/2/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Yamin memastikan rencana revitalisasi Blok G akan segera dirampungkan. Termasuk mengakomodasi usulan pembangunan skybridge.
"Kalau nanti kita revitalisasi atau kita remajakan nanti kita akan sesuaikan dengan gedung baru. Secara letak Blok G ini memang strategis, jadi rencana planning ke depan kita akan mencoba, ketika kita akan meremajakan pasar ini, nanti skybridge masuk dulu ke Blok G, baru nanti ke A, ke F, ke E sehingga kawasan ini dilalui oleh pengunjung, jadi kebagian ramainya," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
"Artinya secara ketentuan kan tahapan tahapan yang kami harus lalui, pertama kita lakukan sosialisasi. Sudah kami lakukan sosialisasi, setelah itu kita bentuk tim per jenis jualan per lantai oleh para pedagang sendiri yang membentuk. Sehingga tim ini sebagai agen untuk kita menyampaikan program program terkait masalah pembangunan ke depan, nah ini sudah kita lalui tinggal kita menunggu nilai tebus gedung di gedung baru. Harapan kita bisa segera kita lakukan," pungkas dia.