Pemprov Jakarta Akan Modifikasi Cuaca Hari Ini, Cegah Banjir Kembali Terjadi

1 Februari 2025 4:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Banjir di Jalan Hibrida, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (29/1). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Banjir di Jalan Hibrida, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (29/1). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemprov Jakarta akan kembali melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mencegah banjir kembali terjadi karena masih ada potensi cuaca ekstrem. Modifikasi cuaca akan dilakukan pada Sabtu (1/2) pagi.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat, mengatakan cuaca ekstrem yang terjadi pada Selasa (28/1) dan Rabu (29/1) menimbulkan kerugian ekonomi. Hujan mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir.
Maka itu, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, telah memberi arahan pada jajarannya untuk mengantisipasi kejadian banjir terulang kembali.
"BMKG telah mengeluarkan peringatan potensi cuaca hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Jakarta hingga 6 Februari mendatang. Karena itu, kami berupaya melakukan OMC untuk minimalisir risiko bencana," kata Maruli dikutip dari Antara, Sabtu (1/2).
Kegiatan OMC kali ini direncanakan menggunakan Bandara Halim Perdanakusuma sebagai base posko operasi. Direncanakan OMC akan dimulai sejak Sabtu (1/2) pagi.
Prajurit TNI AU menaburkan garam saat Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dengan menggunakan pesawat NC-212i Cassa di kawasan udara Kalimantan Tengah, Selasa (9/7/2024). Foto: Auliya Rahman/ANTARA FOTO
Kepala Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta, Michael Sitanggang menjelaskan OMC akan melibatkan BMKG, BNPB dan TNI AU.
ADVERTISEMENT
Bahkan, katanya, pelaksanaan sortie penerbangan bakal menggunakan pesawat Cessna milik TNI AU.
Secara teknis, kegiatan OMC setiap harinya akan dimulai sekitar pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Pelaksanaan sortie penerbangan akan dilakukan berdasar hasil pengamatan dan supervisi dari pihak BMKG.
Ia memastikan, pihak pengelola bandara dan TNI AU telah menjamin kegiatan OMC ini tidak terkendala penerbangan komersial dan militer. Hal itu lantaran OMC telah diputuskan menjadi prioritas kegiatan penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma.
"Kami belum bisa tentukan berapa banyak sortie dalam sehari hingga 6 Februari nanti. Hal itu tentunya disesuaikan dengan hasil pengamatan dan supervisi BMKG," katanya.