Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Pemprov Sumbar Beri Pendampingan Remaja Korban TPPO yang Dibuang di Tol Ancol
23 Februari 2024 19:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemprov Sumatera Barat (Sumbar) memberikan pendampingan bagi remaja 14 tahun yang mengaku jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan dibuang di pintu Tol Ancol Timur, Jakarta Utara, Rabu (21/2) sore.
ADVERTISEMENT
“Kami beserta jajaran UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak dan melakukan penjangkauan dan pendampingan terhadap korban,” kata Kepala DP3AP2KB Sumbar Herlin Sridjani dikutip dari Antara, Jumat (23/2).
Herlin mengatakan, kondisi gadis tersebut dalam baik, namun mengalami kelelahan. Gadis tersebut kini berada di Panti Sosial Bina Insani, Cipayung, Jakarta Timur.
“Kondisinya baik, tetapi kelelahan. Saat ini kami bersama Badan Penghubung Provinsi Sumbar, UPTD PPA DKI Jakarta, UPPA Polres Jakarta Utara tengah memberi pendampingan psikologis dan hukum terhadap korban,” katanya.
“Ini sangat sensitif, penanganan perlu dilakukan secara soft, agar jangan sampai korban mengalami trauma yang berkepanjangan. Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan DPPPA Kabupaten Pesisir Selatan, hingga Bareskrim Polri,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Gadis tersebut ditolong oleh seorang penjual kopi bernama Wahati (50), yang kemudian menghubungi petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Utara.
Gadis ini mengaku dibuang di pinggir tol oleh pria tak dikenal dan bertubuh besar. Tak hanya itu, ia mengatakan, dirinya bersama 59 gadis muda lainnya dibawa ke Jakarta dengan iming-iming dijanjikan pekerjaan.
Ternyata di Jakarta, ia bersama 59 gadis muda seusianya, dipaksa untuk melayani pria hidung belang. Korban mengaku dibawa oleh seorang ibu yang dipanggil 'mami'.
"Dibawa seorang ibu bersama 59 orang anak seusianya dan dijual untuk melayani om-om tak dikenal," ujar Kasudinsos Jakarta Utara, Rizqon Hermawan, dalam keterangannya, Kamis (22/2).