Pemprov Sumut Tunda Sekolah Tatap Muka

1 Juli 2021 0:13 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah murid mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Kebayoran Lama Selatan 17 Pagi, Jakarta, Rabu (9/6/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah murid mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Kebayoran Lama Selatan 17 Pagi, Jakarta, Rabu (9/6/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemprov Sumatera Utara memutuskan menunda sekolah tatap muka. Rencananya, sekolah tatap muka akan dimulai pada bulan Juli.
ADVERTISEMENT
"Sudah diputuskan bersama untuk wilayah Sumatera Utara, seluruh kabupaten/kota sepakat untuk tatap muka ditunda dari jadwal yang sudah ditentukan dari pemerintah pusat tanggal 12 Juli 2021," kata Wagub Sumut Musa Rajecksah, Rabu (30/6).
Pria yang akrab disapa Ijeck ini menjelaskan, penundaan karena penularan COVID-19 di Sumatera Utara masih tinggi.
Ijeck menuturkan, waktu kapan akan di mulai sekolah tatap muka, akan dibahas nanti menyesuaikan dengan perkembangan kasus COVID-19 sampai Agustus.
"Melihat perkembangan kesehatan dan wilayah di daerah Sumut sampai bulan Agustus, nanti akan diumumkan kembali," ujar Ijeck.
Musa Rajekshah (Ijeck): Puti Cinintya Arie safitri/kumparan
Ijeck menerangkan, proses penerimaan siswa baru kini dilaksanakan secara online. Dia meminta Dinas Kesehatan Sumut agar maksimal melakukan vaksinasi.
"Supaya bisa juga vaksinasi ini secara massal didapatkan masyarakat kita, apalagi saat ini Pak Presiden sudah menyampaikan sudah dibolehkan untuk anak remaja usia 12-17 tahun mendapatkan vaksinasi," turut Ijeck.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Ijeck mengatakan Pemprov Sumut akan terus meminta tambahan vaksin dari pemerintah pusat.
"Ini kita mau usulkan ke Kementerian Kesehatan, karena kita memang dikasih kuota saat ini lebih kurang 2 juta 500 sekian jumlah vaksin, dengan jumlah penduduk kita 15 juta. Apalagi dengan anak-anak dibolehin kita mau minta tambah kuota vaksin ini," tutup dia.