Pemuda Minang Tiba di Bareskrim Siap Laporkan Puan Maharani

4 September 2020 16:19 WIB
Ketua DPR Puan Maharani memakai baju adat Tengkuluk Bai Bai, Jambi, pada HUT ke-75 RI, Senin (17/8). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR Puan Maharani memakai baju adat Tengkuluk Bai Bai, Jambi, pada HUT ke-75 RI, Senin (17/8). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pidato Puan soal Sumatera Barat mendukung Pancasila berbuntut panjang. Hari ini sekelompok pemuda yang berasal dari Sumatera Barat mendatangi Bareskrim Polri, untuk melaporkan Puan terkait pidato itu.
ADVERTISEMENT
Alasanya, mereka kesal Provinsi Sumatera Barat dikesankan tidak mendukung Pancasila.
"Tolong sampaikan kepada media bahwa bangsa ini bukan hanya milik keluarga Pak Karno, tapi Bung Hatta terlibat, Bung Syahrir terlibat, Agus Salim, yang mana pendiri bangsa dari Sumatera Barat. Itu yang buat kita kesal bagaimana Sumatera Barat dianggap tidak Pancasila," kata David, selaku perawakilan pemuda Minang yang melaporkan Puan ke Bareskrim, kepada wartawan, Jumat (4/9).
Ketua DPR RI, Puan Maharani. Foto: DPR
David juga mengatakan, bahwa laporanya ini tidak bermuatan politik. Ia mengaku mendapat pesan dari orang tuanya, bahwa keadaan di kampungnya bergejolak terkait ucapan Puan.
"Ini murni pesan mamak saya di kampung, tolong bawakan suara kita bahwa di kampung sudah bergejolak dan itu terkait pilkada kita tidak main apa-apa," ucap David.
ADVERTISEMENT
Para pemuda Minang ini berniat melaporkan Puan dengan jerat UU ITE. Yakni pasal 310, 311, 27 ayat 3 uu ITE, dan pasal 14,15 KUHP nomor 1 tahun 1946.
Mereka mengaku tetap akan melanjutkan kasus, meskipun tiba saatnya nanti Puan meminta maaf kepada masyarakat Minangkabau. Mereka hanya akan memaafkan Puan secara manusia, tapi kasus tetap berjalan jika diterima oleh Polri.
"Kalau maaf kita maafin sebagai manusia, tetapi kalau proses hukum sebagaimana rakyat, pejabatnya minta maaf kan tapi diteruskan juga. Jadi kita berharap teruskan," ucap David.
Para pelapor ini tiba sekitar pukul 15.00 WIB, hingga saat ini mereka masih berada di dalam Bareskrim untuk proses pelaporan.
Ucapan Puan yang jadi polemik adalah saat ia berkampanye, dan memberikan dukungan untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat, Mulyadi dan Ali Mukni. Dalam pidatonya, Puan menyelipkan kata yang berharap agar Sumbar menjadi provinsi yang mendukung Pancasila.
ADVERTISEMENT
"Semoga Sumbar bisa menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila. Bismillahirrohmanirrohmin. Merdeka!" ujar Puan saat membacakan rekomendasi PDIP secara daring, Rabu (2/9).
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)