Pemuda Pancasila Bahas Politik hingga Hoaks dengan Jokowi di Istana

5 November 2018 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Pemuda Pancasila Yapto S Soerjosoemarno usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Senin (5/11/2018). (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Pemuda Pancasila Yapto S Soerjosoemarno usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Senin (5/11/2018). (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah pengurus Pemuda Pancasila melakukan audiensi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, dibahas sejumlah hal mulai dari isu politik, ekonomi, hingga hoaks.
ADVERTISEMENT
Ketum PP Yapto S Soerjosoemarno mengungkapkan di awal pertemuan dibicarakan terkait status ormas yang dipimpinnya. Ia menegaskan bahwa PP bukan organisasi politik, meski sebagian anggotanya merupakan kader berbagai parpol.
"Kami menjelaskan bahwa Pemuda Pancasila ini berada di mana-mana tapi tidak ke mana-mana. Kami coba menjadi pemersatu," Yapto di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/11) usai bertemu Jokowi.
Ia menilai saat ini kondisi politik di Indonesia dalam posisi yang tak bagus. Terlebih, keberadaan perbedaan pendapat di Pileg dan Pilpres 2019 yang membuat masyarakat berkubu-kubu. Oleh karena itu, Yapto menegaskan PP ingin ikut andil menjaga persatuan masyarakat.
Jokowi terima audiensi Pemuda Pancasila di Istana Merdeka, Minggu (5/11/2018). (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi terima audiensi Pemuda Pancasila di Istana Merdeka, Minggu (5/11/2018). (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
"Menurut kami, bisa menjadi satu pelajaran atau pengalaman yang buruk nantinya terhadap pengembangan bangsa. Karena hasil dari Pilpres 2014 saja, kita rasakan sekarang ada kubu-kubu yang itu harus dihilangkan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, saat bertemu Jokowi, PP juga menawarkan kerja sama dengan pemerintah terkait berbagai bidang. Seperti untuk bidang ekonomi, sosial, hingga pertahanan dan keamanan nasional.
Usulan kerja sama itu disodorkan lantaran ia menilai bahwa di semua ormas dan kepemudaan, termasuk PP, banyak terdapat ahli. Hal tersebut dinilainya bisa membantu pemerintah mempercepat pembangunan bangsa.
"Di bidang-bidang usaha itu sebetulnya banyak ahli-ahli yang bisa membantu pemerintah dalam mempercepat pembangunan bangsa di semua aspek. Saya kira (PP) juga menawarkan di sejumlah aspek kalau beliau berkenan," ucap Yapto.
Selain itu, ia mengatakan Jokowi mengingatkan terkait pentingnya persatuan bangsa. Terlebih, ke depan membutuhkan persatuan dan kesatuan sehingga bersama-sama bisa menghadapi persaingan global.
"Jadi jangan kita ini, karena hoaks ribut. Kita punya banyak tantangan ke depan. Kalau ada tantangan ke depan, kita harus bersatu," pungkas Yapto.
ADVERTISEMENT