Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Penambangan Andesit di Wadas Akan Pakai Metode Peledakan, Bukan untuk Komersial
12 Februari 2022 12:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kericuhan antara warga Desa Wadas dengan aparat pecah saat proses pengukuran lahan untuk penambangan batu andesit beberapa waktu lalu. Terdapat sebagian warga menolak penambangan batu andesit dan pembangunan bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Salah satu alasannya kekhawatiran warga terhadap dampak lingkungan.
ADVERTISEMENT
Menurut rencana pemerintah pusat, seluas 114 hektar lahan di Desa Wadas diperuntukkan menjadi lokasi penambangan batu andesit untuk kebutuhan pembangunan Bendungan Bener.
Terkait penambangan ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan penjelasan. Kementerian ESDM memastikan bahwa penggunaan batu andesit dari Desa Wadas untuk kebutuhan pembangunan bendungan, bukan tujuan komersial.
Di samping itu, pembangunan bendungan pun berjarak cukup jauh dari Desa Wadas, yakni 10 km.
"Melewati akses jalan baru yang khusus dibuat sebagai jalan akses mengangkut material batu menuju bendungan," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin, dalam penjelasan tertulis pada 28 Juli 2021 yang dikutip kumparan, Sabtu (12/2/2022).
Saat ini, proses penambangan belum dilakukan. Lahan di Desa Wadas baru diukur untuk menentukan lokasi penambangan.
ADVERTISEMENT
Nantinya, penambangan batu andesit akan dilakukan dengan cara diledakkan. Alasannya, batuan di lokasi tersebut kompak. Peledakan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh target produksi harian untuk bendungan.
"Material batu dari quarry di Desa Wadas memiliki jenis batuan andesit yang kompak sehingga diperlukan metode blasting (peledakan) agar diperoleh produksi harian yang memenuhi target dan tidak digunakan untuk kepentingan komersial," kata Ridwan.
"Pengambilan material quarry pada rencana lokasi Bendungan Bener hanya terbatas pada lingkup dan waktu untuk pemenuhan kebutuhan material Bendungan Bener dan tidak digunakan untuk kepentingan komersial," sambung Ridwan.
Pejabat Pembuat Komitmen Bendungan I Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak M Yushar Yahya Alfarobi mengatakan, tolal luas lahan di Desa Wadas yang akan ditambang adalah sebagian dari 114 hektar yang dicanangkan.
ADVERTISEMENT
"Sesuai penentuan lokasi itu di sana sekitar 617 bidang itu yang kita butuhkan untuk lahan quarry. Jadi total kebutuhan quarry di desa Wadas itu 617 bidang sesuai penlok (penetapan lokasi) dari Jateng itu setara 114 hektar," kata Ridwan.
"Estimasi yang kita eksploitasi yang kita gali material andesitnya sekitar 60 hektar. Sisanya untuk daerah sabuk hijau. Sabuk hijau ini maksudnya adalah untuk penghijauan seperti taman," sambung Ridwan.
Berikut ini penjelasan Ridwan selengkapnya: