Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Penambangan Emas Liar di Kalimantan Barat Kembali Bemunculan
15 Juli 2017 21:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Penambangan emas liar di Kalimantan Barat (Kalbar) kembali bermunculan. Pihak kepolisian pun melakukan penggerebekan. Seperti salah satunya di Meliau, Sanggau.
ADVERTISEMENT
Pada Jumat (14/7) siang, tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalbar bersama Satuan Brimob Polda Kalbar dan Direktorat Sabhara Polda Kalbar melaksanakan Operasi Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI).
Menurut Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Sugeng, Sabtu (15/7) dalam penggerebekan itu, delapan pekerja penambang Emas dan satu orang yang diduga sebagai pemodal PETI ditangkap.
"Barang bukti yang diamankan yaitu dua alat mesin dompeng, dua selang dompeng dan satu bongkahan emas," beber Sugeng.
Sedang sisa barang bukti yang masih berada di lapangan yang memungkinkan tidak dapat dibawa ke kantor Polisi, terpaksa dimusnahkan.
"Sisa barang bukti kami musnahkan dengan tujuan alat yang dimusnahkan tidak dapat dipergunakan kembali bagi pekerja PETI," timpal Kasubdit IV Ditreskrimsus selaku Kasubsatgas Tindak AKBP Ade Kuncoro.
ADVERTISEMENT
Kini delapan orang pekerja Peti dan satu orang pemodal Peti sedang dilakukan proses penyelidikan.Para pelaku terancam Undang-undang no.11 tahun 1967 tentang ketentuan-ketentuan pokok pertambangan, dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.
Selain itu juga, diketahui di lokasi lain pada Kamis (13/7) siang, terjadi kecelakaan di lokasi PETI di lokasi PETI di Kuala Behe, Landak. Seorang pekerja PETI meninggal dunia. Korban meninggal bernama Riski.
Peristiwa kecelakaan kerja itu terjadi saat korban dan beberapa rekannya berada di dekat mesin dompeng. Pada saat itu, Riski sedang menarik gas mesin dan tiba-tiba dari belakang tanah longsor.
"Korban tidak sempat melarikan diri untuk mengindar tanah longsor, dan tertimbun tanah ,sedangkan rekannya Dedi Saputra, Uteh dan Ujang Lapok melihat tanah longsor langsung melarikan diri dari tanah longsor tersebut," beber Kombes Sugeng.
ADVERTISEMENT