Penampakan Anggrek Langka di Sumatera Selatan yang Terancam Punah

7 Juli 2022 12:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggrek langka Paphiopedilum superbiens tumbuh di kawasan Sumsel. Foto: Instagram/@kementerianlhk
zoom-in-whitePerbesar
Anggrek langka Paphiopedilum superbiens tumbuh di kawasan Sumsel. Foto: Instagram/@kementerianlhk
ADVERTISEMENT
Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA Sumsel) menemukan anggrek langka yang terancam punah di kawasan konservasi. Anggrek tersebut berjenis Paphiopedilum superbiens.
ADVERTISEMENT
"Salah satu jenis anggrek langka endemik Sumatera yang dapat dijumpai di lanskap Provinsi Sumatera Selatan," seperti dikutip dari Instagram resmi Kementerian LHK, Kamis (7/7).
Pulau Sumatera memiliki lebih dari 1.100 jenis dan banyak di antaranya merupakan jenis anggrek endemik. Biasanya anggrek tumbuh dari dataran tinggi pegunungan dengan iklim dingin hingga dataran rendah dekat dengan pantai dengan iklim panas.
Jenis Paphiopedilum superbiens yang langka ini memiliki keunikan pada daunnya yang bercorak seperti papan catur. Bentuk bunganya juga menyerupai sepatu atau kasut sehingga memiliki julukan anggrek kasut.
"Saat ini, anggrek Paphiopedilum superbiens termasuk dalam daftar status terancam (endangered) IUCN Redlist yang berarti anggrek ini sedang menghadapi resiko tinggi kepunahan di alam liar," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Anggrek ini juga berstatus Appendiks I CITES, yang berarti tidak bisa diperjualbelikan secara bebas baik nasional maupun internasional kecuali dengan izin resmi dari pihak berwenang.
BKSDA Sumsel bersama dengan masyarakat sekitar kawasan konservasi dan mitra kerja sama telah melakukan penyelamatan flora anggrek dan berhasil mengidentifikasi sebanyak 249 jenis dari 68 genus. BKSDA Sumsel terus mengupayakan pencegahan kepunahan lokal melalui kegiatan penyelamatan dan rilis.