Penampakan Runway Bandara Palu yang Retak Akibat Gempa 7,4 M

29 September 2018 10:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi terbaru runway Bandara Palu. (Foto: Dok. KSP)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terbaru runway Bandara Palu. (Foto: Dok. KSP)
ADVERTISEMENT
Bandara Mutiara Sis Al Jufri kota Palu ditutup sementara akibat gempa berkekuatan 7,4 magnitudo yang mengguncang Donggala dan Palu, hingga Sabtu (29/8) pukul 19.20 WITA. Akibat dari gempa itu, landasan pacu bandara sepanjang 2.500 meter, retak sepanjang 500 meter.
ADVERTISEMENT
Bedasarkan gambar kondisi terbaru yang diterima kumparan, landasan pacu terlihat retak dibagian tengah landasan. Retakan itu, terlihat agak dalam dan memanjang. Di sisi sebeleah kiri dan kanan juga terlihat retakan kecil yang merupakan dampak dari goncangan gempa tersebut.
Kondisi landasan pacu yang retak mengakibatkan pemerintah terhambat untuk memberikan penanganan kepada korban gempa, karena pesawat sulit mendarat di landasan pacu yang retak.
Menkopolhukam Wiranto mengatakan retaknya landasan pacu mengakibatkan pesawat Boeing 737 dan jenis lainnya tidak dapat melakukan pendaratan di bandara tersebut.
"Runway 2.500 meter ternyata ada 500 meter retak. Perlu dicek besok sehingga enggak mungkin didadarati dengan pesawat Boeing 737 dan sebagainya," kata Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Menkopolhukam, Sabtu (29/9) dini hari.
ADVERTISEMENT
Wiranto berharap sisa landasan yang tidak terkena dampak gempa, dapat digunakan untuk menyalurkan bantuan dengan menggunakan pesawat hercules.
"Kita harapkan sisa 2.000 meter bisa pakai pesawat hercules. Dari hercules itu kita bisa mempercepat bantuan, obat, makanan, alat kesehatan. Besok pagi akan dilakukan pengecekan terakhir oleh Menhub," ucapnya.
Donggala diguncang beberapa kali gempa sejak pukul 13.25 WIB. Kekuatannya bervariasi, mulai 5,3 magnintudo, 6 magnitudo, 5,0 magnitudo hingga puncaknya sebesar 7,4 magnitudo sekitar pukul 17.02 WIB.
Gempa 7,4 magnitudo berpusat di 27 kilometer timur laut Kabupaten Donggala. Sementara kedalaman gempa berada di 10 km di bawah permukaan laut.