Penanaman Budi Pekerti Jadi Konsep Unggulan SDIT Daarul Hasanah

3 Mei 2017 15:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suasana riuh anak-anak terlihat di kompleks Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Daarul Hasanah yang berada di Gang Al Barkah, Jalan Warung Jati Timur, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (3/5). Anak-anak itu terlihat bermain di halaman tengah sekolah berlantai 3 tersebut.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi ada hal yang menarik ketika mereka berpapasan dengan para guru. Salaman dengan mencium tangan guru dilakukan para siswa. Kepala SDIT Daarul Hasanah, Asikin S, mengakui konsep penanaman budi pekerti kepada siswa menjadi fokus utama.
"SDIT Darrul Hasanah beda tentunya dengan SD konvensional pada umumnya, di antaranya kami itu memberikan pelayanan bagi orang tua yang saat ini orang tua butuhkan, itu bagaimana mereka menyekolahkan putra-putrinya yang pertama agar karakter perilakunya itu lebih baik. Dan kami menggunakan beberapa metode untuk memberikan sebuah karakter perilaku yang saat ini dibutuhkan orang tua yang sudah mulai menghilang saat ini," ujar Asikin saat ditemui kumparan (kumparan.com) di SDIT Daarul Hasanah.
Penanaman karakter siswa ini sudah diterapkan sebelum pemerintah menyerukan pendidikan karakter. Tepatnya sudah dilakukan dari tahun 1990 saat berdirinya sekolah terpadu di bawah Yayasan Daarul Hasanah tersebut.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya teori serta tulisan untuk mengingatkan siswa yang dilakukan pihak SDIT Daarul Hasanah. Penanaman karakter dan budi pekerti dilakukan guru dan karyawan sekolah dengan memberi contoh berperilaku di sekolah.
"Semua guru mengontrol anak-anaknya agar kalau ada siswa yang perilakunya barang kali kurang baik, ngomongnya kurang baik, akan langsung ditegur oleh gurunya dan diingatkan. Sehingga perilaku ini tidak hanya sekadar tulisan atau teori, tetapi langsung aplikasi," jelasnya.
Siswa-siswi SDIT Daarul Hasanah (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Menghafal Al-Quran
Selain itu yang menjadi pembeda dengan sekolah konvensional adalah pendidikan agama. Di SDIT Daarul Hasanah pembiasaan salat lima waktu, membaca serta menghafal Al-Quran merupakan nilai tambah yang ditawarkan kepada orang tua.
"Anak-anak di sini diharapkan orang tuanya itu rajin mengaji. Kami menggunakan metode di sini beda dengan sekolah lain, karena kami mulai pembelajaran pukul 06.30 WIB persiapan, kemudian pukul 07.00 WIB belajar ngaji sampai pukul 08.30 WIB. Jadi anak-anak dari kelas 1 sampai kelas 6 itu belajar ngaji. Sehingga anak-anak di sini itu rata-rata ketika kelas tiga sudah lancar baca Al-Quran," kata Asikin.
ADVERTISEMENT
SDIT Daarul Hasanah menerapkan sistem Full Day School, mulai dari pukul 06.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB.
Terkait kurikulum yang digunakan, Asikin mengaku tetap mengacu kurikulum yang diberikan pemerintah. Namun kurikulum tersebut dibedah dan disesuaikan dengan karakter sekolah tersebut.
"Kurikulum yang dari sana (pemerintah) itu kami standardisasi sesuai dengan karakter SD ini, namanya bedah kurikulum, sesuai dengan karakter SD ini tidak menyalahi kurikulum dari pemerintah. Cuma kami tingkatkan jadi sesuatu peningkatan yang mungkin lebih tinggi dari SD yang lain," ungkap Asikin.
Meski ada beberapa tambahan pelajara bermuatan agama, prestasi pelajaran umum siswanya tidak kalah dengan sekolah lainnya. Beberapa prestasi di bidang akademik tingkat Kecamatan Pancoran diraih SDIT Daarul Hasanah.
ADVERTISEMENT
Keunggulan pendidikan agama serta prestasi pengetahuan umum diklaim Asikin membuat banyak orang tua mendaftarkan anaknya di SDIT Daarul Hasanah. Dalam sebulan sejak pendaftaran biasanya sudah tak tersisa lagi bangku untuk siswa.
Siswa-siswi SDIT Daarul Hasanah (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Sedangkan terkait SDM para guru, memiliki standar tersendiri, seperti berijazah S1 dan harus memilik pengetahuan agama Islam yang cukup. "Ilmu agama jadi pertimbangan, karena guru-guru di sini harus memiliki ciri karakter Islami, " kata dia.
Selain seleksi dengan standar yang ditetapkan pihak sekolahan juga memberikan pelatihan rutin kepada para guru. Pelatihan itu tak lain untuk meningkatkan kualitas SDM.
Asikin menuturkan para guru juga dituntut agar menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Sebab SDIT Daarul Hasanah memiliki pedoman siswa senang dengan guru dan pelajaran yang disampaikan akan menghasilkan output yang baik.
ADVERTISEMENT
"Pagi-pagi kami ada yang namanya penyegaran emosi, game, permainan, tausyiah, agar anak-anak termotivasi sebelum diberikan pembelajaran. Jadi anak-anak harus dirangsang dulu, ketika anak-anak sudah fun, sudah oke emosi, sudah terkendali, sudah punya motivasi, baru masuk pembelajaran," tambahnya.
Belajar di Luar Kelas
Pola tersebut terus dilakukan oleh para guru di SDIT Daarul Hasanah, salah satunya Sodikun. Selain persiapan sebelum pembelajaran, ia juga sering kali mengajak siswanya belajar di luar ruang kelas. Pembelajaran di luar ruang kelas itu dilakukan sesuai materi yang akan disampaikan dan untuk mengatasi kejenuhan para siswa.
"Kalau diperlukan anak-anak di bawa juga keluar, jadi tidak mesti belajar itu di dalam ruangan. Dibawa ke lapangan, ke perpustakaan, ke laboratorium," ujar Sodikun.
ADVERTISEMENT
Kegiatan belajar mengajar SDIT Daarul Hasanah (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Menurutnya penyampaian materi pelajaran penting, namun yang terpenting guru harus memastikan materi itu dapat terserap baik oleh siswa. "Ketika anak merasa jenuh tentu kemampuan menyerap materi kurang bagus," tuturnya.
Selain itu sekali dalam satu semester pihak sekolah juga mengadakan pembelajaran di luar kelas secara massal. Pembelajaran dilakukan di lokasi-lokasi yang memiliki nilai pendidikan, seperti kebun binatang dan museum.
Bintang Prestasi
Sedangkan guna menambahkan semangat kompetisi siswa, di semua kelas SDIT Daarul Hasanah diterapkan program Bintang Prestasi. Setiap siswa akan mendapatkan satu bintang setiap mendapatkan prestasi yang melebihi temannya sekelas.
"Jadi kalau anak itu dapat mengumpulkan sekian bintang prestasi akan ditukarkan hadiah yang telah disepakati," kata dia.
ADVERTISEMENT