Penanganan Corona Dikritik, Luhut: Kau Belum Pernah Mau Mati, Saya Beberapa Kali

24 Maret 2022 23:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, di Istana. Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, di Istana. Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan kecewa terhadap orang yang selalu mengkritik cara pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19. Padahal pemerintah berhasil mengendalikan kasus.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terlihat dari kasus baru corona yang rendah dan ekonomi Indonesia mulai pulih.
Ia mengatakan, pertumbuhan triwulan 2021 ekonomi mencapai 5 persen. Inflasi dan nilai mata uang rupiah stabil di tengah gejolak keuangan global atau perang Rusia-Ukraina. Luhut mengeklaim Singapura bahkan kagum dengan keberhasilan Indonesia.
"Kemudian direalisasi investasi tambah 2 digit. Masak bisa realisasi investasi bisa tambah 2 digit dalam COVID-19. Itu ditanya Singapura. Saya tunjukkan datanya," kata dia saat memberi sambutan pada acara Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (24/3).
Luhut menuturkan, keberhasilannya dalam memimpin penanganan COVID-19 dan ekonomi ini tak lepas dari pengabdiannya selama 21 tahun sebagai prajurit Kopassus TNI AD.
ADVERTISEMENT
Saat memimpin operasi militer, dia paham menjadi pemimpin itu harus memiliki sikap patriot dan keteladanan.
"Saya lama di TNI, 21 tahun saya di Kopassus, dari saya pangkat letnan sampai kolonel. Hampir tidak ada operasi militer yang tidak saya ikuti pada era itu. Dan saya belajar selama menjadi pemimpin itu, adalah keteladanan," kata dia.
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Shutterstock
Sikap keteladanan ini, disebut telah memupuk rasa kepercayaan dan patriotisme pasukan. Sehingga pertempuran berhasil dimenangkan.
"Keteladanan dalam bersikap bertindak berpikir berbuat dengan risiko nyaman kan, risiko kenapa? Saya terkadang harus maju paling depan, untuk menunjukkan kepada anak buah saya. Woi saya juga punya risiko yang sama dengan kamu untuk gugur di sini," tambahnya.
Luhut memaklumi perbedaan pendapat antara satu pihak dengan pihak lain dalam menangani corona. Namun, ia berharap perbedaan pendapat ini tidak membuat suasana kisruh. Hal ini karena justru membuat situasi semakin kacau.
ADVERTISEMENT
Ia berharap para peserta yang merupakan pejabat dari berbagai daerah ini untuk memiliki sikap teladan dalam memimpin bawahan. Hal ini agar setiap permasalahan yang dihadapi Indonesia dapat diselesaikan dengan baik.
"Apa yang ingin sampaikan kepada Anda semua? Kita harus bisa begitu. Anda bukan dalam konteks pertempuran kok. Saya makanya (apabila ada) orang kritik, eh kau belum pernah mau mati saya udah berapa kali," kata dia.
"Saya ingin, ayo kita jangan mengkhianati orang-orang yang telah gugur mendahului kita untuk membangun membentuk negeri yang kita cintai ini. Saya titip nilai-nilai ini pada Anda," pungkas Luhut.