Pencarian Buaya Hari Ketiga Nihil, Tapi Jala Masih Dipasang

Petugas menyisir Kali Grogol. (Foto: Ricky Febrian/kumparan)

Pencarian buaya pada hari ketiga belum membuahkan hasil yang memuaskan. Tiga ekor buaya tersebut masih berada di sekitar Kali Grogol yang berada tak jauh dari Stasiun Grogol, Jalan Latumenten, Jakarta Barat.

Kasie Wilayah 2 Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta, Bambang Yudi, menjelaskan, pihaknya masih akan memantau sampai nanti malam.

"Kami sudah coba secara optimal, satu dengan jala, ditarik tidak ada. Apa dia minggir atau tenggelam ini masih kita lihat saat ini, tapi jala kami tetep kami pasang," ujar Bambang di lokasi, Jumat (29/6).

"Maksudnya dihentikan (hari ini) bukan berarti kami lepas tidak memantau. Malam ini kami lihat. Karena kolong jembatan ini jadi tempatnya dia," sambungnya.

Petugas menyisir Kali Grogol. (Foto: Ricky Febrian/kumparan)

Bambang menjelaskan, hari ini kendala terbesar yang dihadapi tim adalah masyarakat yang masih mengganggu proses evakuasi buaya. Ia mengatakan, warga yang berkumpul di sekitar kali membuat buaya stres dan enggan untuk keluar.

Sore sekitar pukul 17.00 WIB pihak Damkar dan BKSDA telah membereskan alat-alat seperti perahu karet dan pelampung. Hanya jala sepanjang 20 meter yang masih terpasang di dalam kali.

Salah satu petugas yang akan terus memantau jala dan pergerakan buaya di Kali Grogrol adalah Perawat Satwa PPS Tegalalur, Nasum Yusuf. Ia mengatakan tim akan mencoba membiarkan jala selama beberapa jam sebelum nanti diperiksa kembali nanti malam.

"Upaya kita terakhir pasang jaring dari sisi kanan sampai sisi kiri, kita tunggu sampai 4-5 jam. Sementara ini kan sudah dari pagi sampai pukul 15.00 WIB lewat dan teman-teman juga sudah lelah, tapi hasil masih nihil. Mungkin malam ini teman-teman dari tim kami akan menyisir, mungkin sekitar pukul 21.00 WIB atau 20.00 WIB," kata Nasum.

Nasum menjelaskan, diharapkan nanti malam masyarakat tak berkerumun seperti siang tadi. Dia berharap dengan sepinya area Kali Grogol dapat membuat buaya muncul ke permukaan sehingga mudah dievakuasi.

Laporan wartawan kumparan Ferry Fadhlurrahman