Pence Tantang Trump: Mereka yang Abaikan Konstitusi, Tak Boleh Jadi Presiden AS

8 Juni 2023 2:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump dan Mike Pence saat kampanye di Bandara Cherry Capital di Traverse City, Michigan, AS, Senin (2/11). Foto: Carlos Barria/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump dan Mike Pence saat kampanye di Bandara Cherry Capital di Traverse City, Michigan, AS, Senin (2/11). Foto: Carlos Barria/REUTERS
ADVERTISEMENT
Eks Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, memastikan maju menjadi kandidat capres AS untuk Pemilu 2024. Pence akan mengikuti konvensi capres Partai Republik.
ADVERTISEMENT
Pence menyampaikan pidato perdananya pada Rabu (7/6) di Iowa, AS, setelah resmi menyatakan maju sebagai kandidat capres.
Dalam pidato perdananya, Pence langsung menyinggung Donald Trump yang juga merupakan kandidat capres dari Partai Republik.
Pence menyinggung kerusuhan di Gedung Capitol setelah Pemilu AS 2020. Pence menceritakan, dirinya saat itu didesak untuk memilih antara mendukung Trump atau konstitusi.
"Presiden saat itu meminta untuk memilih antara dia dan Konstitusi AS menyusul kekalahan Pemilu 2020," kata Pence dikutip dari Reuters.
Pence mengatakan, tindakan Trump setelah kekalahan di Pemilu AS 2020 tidak dapat dibenarkan. Menurutnya, mereka yang menentang konstitusi tidak boleh menjadi presiden.
"Mereka dan siapa pun yang menempatkan diri mereka di atas dokumen pendiri (konstitusi) tidak boleh menjadi presiden AS lagi," ucap Pence.
ADVERTISEMENT
DPR Amerika Serikat atau Capitol Hills. Foto: Sebastian Portillo/Shutterstock
Sebelumnya, Mike Pence mengkritik eks Presiden Donald Trump, terkait kerusuhan di US Capitol 6 Januari 2021.
Setelah bermitra selama empat tahun, Pence dan Trump kini bertarung memperebutkan nominasi presiden dari Partai Republik.
"Presiden Trump salah," kata Pence.
Sejak peristiwa penyerbuan US Capitol, hubungan kedua tokoh itu renggang.
Seorang pendukung Presiden AS Donald Trump duduk di dalam kantor Ketua DPR AS Nancy Pelosi saat ia melakukan protes di dalam US Capitol di Washington, DC. Foto: Saul Loeb/AFP
Kala itu, Trump mencoba menekan Pence untuk membatalkan kemenangan Joe Biden di depan anggota parlemen AS. Pence merupakan pemimpin pertemuan sertifikasi hasil pemilu.
Pence menolak desakan Trump. Ketika massa pendukung Trump menyerbu Capitol demi memaksa pembatalan sertifikasi pemenang, mereka menumpahkan kemarahan kepada Pence.
Massa bahkan meneriakkan yel-yel ancaman kepada Pence seperti: "gantung Mike Pence."