Penculikan di Depok Pakai Modus Tawari Anak Kecil dengan Permen

9 Juli 2020 20:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penculikan di Depok Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penculikan di Depok Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Polisi masih menyelidiki percobaan penculikan di Depok yang menimpa bocah 7 tahun, tepatnya di Tirtajaya, Sukmajaya, Jawa Barat. Penculikan ini membuat resah orang tua.
ADVERTISEMENT
Dari hasil penyelidikan sementara pelaku penculikan di Depok diketahui mengiming-imingi korban dengan permen saat beraksi pada Selasa (7/7).
"Keterangan baru sepihak ya katanya diimingi permen. Terus katanya dibekap menggunakan tisu," kata Kapolres Depok Kombes Pol Azis Andriansyah, Kamis (9/7).
Azis memastikan kasus percobaan penculikan tersebut tidak terkait dengan kasus penculikan sebelumnya yang juga terjadi di Sukmajaya, Depok. Keduanya memiliki modus yang berbeda.

Penculikan 8 Anak Bermodus Game Online

Sebelumnya pada 26 Juni 2020, delapan anak yang sedang bermain di Pasar Agung diculik oleh orang tidak dikenal. Modus pelaku mengajak korban ikut turnamen e-sport.
Sebanyak empat anak berhasil melarikan diri. Sisanya ditemui polisi di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Sementara pelaku masih buron.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kasus percobaan penculikan terjadi pada 7 Juli 2020. Saat itu korban yang tengah bermain bulutangkis dengan teman-temannya didekati orang tidak dikenal. Korban dibekap dan akan dibawa kabur. Namun usaha itu gagal karena teman korban berteriak.
Warga yang mendengar teriakan itu kemudian mendatangi lokasi kejadian. Pelaku pun memilih untuk melepaskan korbannya dan kabur.
Belajar dari dua kasus itu, Azis meminta agar masyarakat mengawasi anak-anak mereka saat tengah bermain. Edukasi juga anak-anak untuk tidak menerima iming-iming dalam bentuk apa pun dari orang tidak dikenal.
Kapolres Depok Kombes Pol Azis Andriansyah (dua kiri) saat konferensi pers penganiayaan di Depok. Foto: Dok. Polres Depok
"Jadi kalau anaknya bermain jangan lepas dari pengawasan. Kemudian kepada anak-anak yang sudah paham terutama jangan mudah terbujuk oleh orang tidak dikenal. Jangan jauh kalau bermain dari lingkungan keluarganya," kata Azis.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini polisi hanya bisa mengantisipasi penculikan dengan patroli rutin. Tindakan itu akan lebih maksimal dengan peran orang tua yang ikut mengawasi anak-anaknya.
"Ya kita imbau kepada keluarga terdekat karena enggak mungkin polisi jaga satu per satu. Harus ada bertanggung jawab orang tuanya atau orang terdekat," kata Azis.