Pendaftaran Kebaya ke UNESCO Dipimpin Malaysia, Negara Lain Masih Boleh Gabung

24 November 2022 20:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah anggota perkumpulan Perempuan Berkebaya Indonesia menari saat memperkenalkan kebaya di Gedung Purnomo Fisip, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (30/9/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah anggota perkumpulan Perempuan Berkebaya Indonesia menari saat memperkenalkan kebaya di Gedung Purnomo Fisip, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (30/9/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kebaya didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO oleh empat negara Asia Tenggara: Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan Dewan Warisan Nasional (NHB) Singapura, keempat negara bersama-sama mengajukan ke UNESCO dan dikoordinasikan oleh Malaysia.
"Gagasan nominasi kebaya multinasional diusulkan dan dikoordinasikan oleh Malaysia dan dibahas dalam rangkaian rapat kerja sejumlah negara pada 2022," ungkap NHB dalam siaran pers yang dikutip kumparan, Kamis (24/11).
"Brunei, Malaysia, Singapura, dan Thailand sepakat bekerja sama dalam nominasi multinasional ini karena kebaya mewakili dan merayakan sejarah bersama yang kaya di kawasan ini, mempromosikan pemahaman lintas budaya, dan terus hadir dan diproduksi secara aktif dan dikenakan oleh banyak komunitas di seluruh Asia Tenggara," papar NHB.
"Kebaya telah dan terus menjadi aspek sentral dalam representasi dan menampilkan warisan budaya dan identitas Melayu, Peranakan dan masyarakat lainnya di Singapura, dan merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan kami sebagai kota pelabuhan multikultural, dengan penghubung lintas Asia Tenggara dan dunia," papar CEO NHB, Chang Hwee Nee.
ADVERTISEMENT
Menurut rencana, keempat negara itu akan mendaftarkan kebaya ke UNESCO pada Maret 2023.
Namun, bagi negara lain yang ingin bergabung dalam pendaftaran nominasi multinasional ini, pintu masih terbuka.
UNESCO akan menilai nominasi berdasarkan beberapa faktor. Termasuk seberapa baik keempat negara memastikan promosi dan transmisi praktik terkait kebaya.
Hasil nominasi UNESCO akan diumumkan pada akhir 2024.

Indonesia Juga Ingin Mendaftarkan

Sementara itu, unsur-unsur masyarakat di Indonesia sejak 2019 juga ingin agar pemerintah Indonesia mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya ke UNESCO.
Sejumlah kegiatan bertemakan "Kebaya Goes to UNESCO" digelar, baik di dalam negeri maupun di mancanegara.