Pendaki Asal Jakarta yang Hilang di Gunung Wilis Tak Punya Pengalaman Mendaki

14 Oktober 2024 18:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhamad Agus yang hilang di Gunung Wilis. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Muhamad Agus yang hilang di Gunung Wilis. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Muhamad Agus (24), ternyata tidak mempunyai pengalaman mendaki saat mendaki Gunung Wilis, Kabupaten Nganjuk, pada Selasa (8/10). Agus hilang dalam perjalanan turun dari gunung tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya belum pernah (mendaki gunung). Dari yang kita tau ya, keluarga tau, Agus itu belum pernah punya pengalaman naik gunung," kata Kakak Agus, Puji Lestari (26), ketika ditemui di kediamannya di Pendongkalan Belakang, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (14/10).
Agus, menurut Puji, kelimpungan ketika menyiapkan peralatan mendaki. Agus mesti meminjam tas untuk mendaki hingga sleeping bag. Agus juga diduga sama sekali tak memahami trek pendakian Gunung Wilis yang baru pertama kali dia daki itu.
"Agus enggak paham, enggak tau kalau medannya seperti apa," ucap dia.
Puji menduga adiknya nekat mendaki Gunung Wilis tanpa pengalaman karena percaya pada salah seorang temannya yang sudah berpengalaman mendaki. Jika tidak percaya, dia menilai mustahil Agus mendaki gunung.
Kakak dari Muhamad Agus yang hilang di Gunung Wilis, Atiah (kanan) dan Puji Lestari (kiri). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Agus pergi mendaki ke Gunung Wilis bersama dua temannya, yakni Aris dan Hari. Kedua temannya itu yang melaporkan kehilangan Agus ke petugas registrasi pada Kamis (10/10) pagi.
ADVERTISEMENT
"Mungkin Agus percaya untuk ikut karena rekannya udah ada yang pengalaman untuk mendaki," ujar dia.

Izin Mendaki

Puji sebelumnya juga mengungkapkan Agus telah meminta izin untuk mendaki Gunung Wilis sejak September 2024. Agus lalu mendaki gunung tersebut setelah menyelesaikan pekerjaannya di Blitar.
Agus kemudian berangkat mendaki Gunung Wilis bersama Aris dan Hari. Pada Selasa (8/10) malam, Agus sempat memberi kabar ke keluarga jika dirinya sudah mulai mendaki dan sudah berada di tempat berkemah.
Lalu, pada Rabu (9/10) malam atau sebelum dinyatakan hilang, Agus sempat memberi kabar singkat kepada kakaknya. Kabar yang diberinya tak begitu jelas karena keterbatasan sinyal telepon.
"Saya sempat telepon balik tapi gak ada sinyal. WhatsApp juga ceklis satu," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Sehari-hari, Agus dikenal oleh keluarga dan tetangganya sebagai sosok yang baik. Agus, sambung Puji, baru saja rampung menyelesaikan studi S1-nya dari Universitas Negeri Jakarta jurusan Manajemen Pendidikan. Agus diwisuda pada 18 September 2024.

Belum Ditemukan

Pencarian Agus sudah masuk hari kelima. Tim SAR telah mengerahkan 130 personel untuk menemukan Agus.
Para personel SAR gabungan tersebut dibagi menjadi empat SRU (Search and Rescue Unit). SRU pertama melakukan pencarian dari atas titik lokasi diduga hilangnya Agus hingga turun guna menyusuri kemungkinan korban terjatuh di tebing.
Kemudian, SRU kedua melakukan pencarian di tebing di kiri bawah Pos Sekartaji dan SRU 3 melakukan pencarian dari Sabana bawah Pos Sekartaji menuju ke atas.
"Pencarian juga dilakukan dengan pemantauan udara di area pepohonan dan sungai menggunakan drone thermal oleh SRU empat," kata Komandan Tim Basarnas Surabaya, Novix Heryadi, Senin (14/10).
ADVERTISEMENT