Pendaki Gunung Marapi Terjebak saat Erupsi: Tangan Patah, Badan Penuh Abu

3 Desember 2023 19:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pendaki dengan wajah penuh abu vulkanik saat terjebak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pendaki dengan wajah penuh abu vulkanik saat terjebak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beredar video seorang pendaki terjebak saat Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) erupsi pada Minggu (3/12). Erupsi ini melontarkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 1-3 kilometer.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hujan abu dan kerikil melanda Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Status Gunung Marapi saat ini pada level 2 atau waspada.
Dari video yang beredar, pendaki diketahui bernama Zhafirah Zahrim Febrina (19), mahasiswi Politeknik Negeri Padang.
Rani Radelani, orang tua Zhafirah, membenarkan kondisi anaknya seperti di video yang beredar. Saat ini, anaknya masih belum bisa turun.
“Itu dia Whatsapp. Dia tidak kuat lagi katanya,” ujar Rani saat dihubungi kumparan, Minggu (3/12).
Gunung Marapi di kawasan administrasi Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
Zhafirah mendaki bersama teman-teman kampusnya sejak Jumat (1/12). Rencananya, akan turun hari ini.
Menurut Rani, barang-barang anaknya telah hilang. Video kondisinya dikirim melalui handphone orang yang ditemukan.
“Barang dia hilang semuanya, jadi ada handphone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka handphonenya (dikirim kondisinya),” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Rani mengungkapkan, kondisi anaknya saat ini tangan patah. Badan telah dipenuhi Abu vulkanik.
“Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya,” ungkapnya.
Data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, mengatakan jumlah pendaki yang terdata dari sistem booking online dan yang telah chekc in di pintu masuk Batu Palano berjumlah 57 orang. Sedangkan dari pintu masuk Koto Baru berjumlah 13 orang.
Hingga pukul 16.55 WIB,, pendaki yang naik dari Koto Baru sudah turun semuanya dengan jumlah 13 orang. Sedangkan dari Batu Palano yang turun baru terpantau berjumlah 15 orang.
Pihak BKSDA Sumbar beserta masyarakat nagari Batu Palano dan Koto Baru sedang berusaha mengevakuasi dan menghubungi para pendaki.