Pendaki Senior Naik Merapi saat Status Siaga, TNGM Surati Mapala Se-Indonesia

14 April 2025 18:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Balai Taman Nasional Gunung Merapi menyampaikan perkembangan kasus pendakian ilegal di Merapi, Senin (14/4/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Balai Taman Nasional Gunung Merapi menyampaikan perkembangan kasus pendakian ilegal di Merapi, Senin (14/4/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Aksi pendakian ilegal masih terjadi di Gunung Merapi yang saat ini berstatus siaga.
ADVERTISEMENT
Padahal, pendakian Merapi masih ditutup sesuai dengan rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) selaku otoritas pemantau aktivitas gunung api.
Terkini, selain memergoki 20 pendaki ilegal, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) juga menemukan satu kasus lain.
Petugas melakukan penelusuran medsos dan mendapati anggota senior Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam), yang juga alumni salah satu perguruan tinggi di Surakarta, naik Gunung Merapi secara ilegal.
"Saat ini kami memanggil seseorang yang bernama NSP, alumni UIN Raden Mas Said Surakarta, yang meng-upload (naik Merapi)," kata Kepala Balai TNGM, Muhammad Wahyudi, di kantornya, Senin (14/3).
"Kami mencari melalui beberapa teman yang mempunyai peralatan khusus dan kita tahu kita kemarin sudah ke universitas menyerahkan surat. Dan ternyata dia anggota mapala. Dan malah sekarang jadi mapala senior karena sudah lulus," katanya.
ADVERTISEMENT
Wahyudi heran orang yang sudah mengerti aturan soal penutupan pendakian Merapi justru malah menjadi pelaku.
"Dia Mapala ngerti aturan kok malah tambah demikian. Ini menjadi ironi bagi kita," kata Wahyudi.
Motif dia naik Gunung Merapi juga akan didalami. Sanksi pun menanti.
"Risiko paling tinggi mungkin kita akan blacklist dia karena dia seorang anggota mapala, senior lagi, yang sudah lulus, tahu aturan," ujarnya.
Gunung Merapi keluarkan awan panas guguran pada Rabu (18/9/2024). Foto: Dok. BPPTKG

Kirim Surat ke Mapala Se-Indonesia

Melihat kasus ini, TNGM memutuskan akan mengirim surat ke sejumlah kampus dan Mapala. Tujuannya untuk menegaskan saat ini pendakian di Gunung Merapi masih ditutup.
"Karena saat ini fenomenanya bahwa justru yang mendaki adalah mahasiswa, anak-anak Mapala, sehingga kami siapkan surat untuk menyurati seluruh Mapala se-Indonesia untuk memberitahukan pendakian Merapi masih ditutup," katanya
ADVERTISEMENT
Harapannya Mapala dan kampus membantu TNGM menyadarkan para mahasiswa untuk tidak melanggar norma-norma dan aturan yang ada.
"Peran kampus dan pembina penting untuk mengingatkan adik-adik mapala kita semua," katanya.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi (SPTN) Wilayah II Klaten-Boyolali, Ruky Umaya, menambahkan di kasus lain di mana 20 pendaki liar kepergok petugas kemarin juga ada satu orang yang berstatus anggota mapala
"Kami akan menyampaikan pihak sekolah maupun kampus untuk juga dilakukan pembinaan kepada yang bersangkutan. Termasuk juga Mapala yang menaungi, ada 1 mapala juga dari 20 orang selain (kasus lain) dari UIN, kita akan bersurat ke mereka," kata Ruky.