Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyono mengungkap jumlah terbaru pendaki yang tewas saat erupsi Gunung Marapi. Sejauh ini total korban tewas mencapai 23 orang.
ADVERTISEMENT
“23 tadi yang diduga, sudah dinyatakan meninggal dunia,” kata Suharyono, Selasa (5/12) malam.
Ia menyebut total keseluruhan pendaki yang terdata adalah 75 orang. Pendaki selamat berjumlah 52 orang.
“52 pendaki sudah berhasil diselamatkan untuk turun, walaupun di antaranya ada yang luka ringan, berat dan luka bakar kena kerikil panas, abu,” imbuhnya.
17 Jenazah Sudah Dievakuasi Turun
Hingga pukul 22.30 WIB, Selasa kemarin, sebanyak 17 jenazah pendaki telah berhasil dievakuasi tim gabungan dari puncak Gunung Marapi. Keseluruhan jenazah dibawa ke RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi untuk diidentifikasi.
Semantara menurut data Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang masih ada 1 pendaki yang belum ditemukan.
Operasi SAR akan dilanjutkan pagi hari untuk proses terhadap 1 pendaki lagi.
ADVERTISEMENT
16 Jenazah Sudah Teridentifikasi
Sementara itu, Kabiddokkes Polda Sumbar, Kombes Pol drg. Lisda Cancer menyebut, 16 jenazah sudah teridentifikasi. Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil identifikasi melalui sidik jari.
“Kemarin 5 jenazah (teridentifikasi), sekarang 11 jenazah. Dan malam ini 7 jenazah sudah diserahkan (ke keluarga), tersisa 4 jenazah. Kami selesaikan malam ini,” kata Lisda.
“Terungkap kebanyak sidik jari, dengan data medis dan ciri-ciri khusus dari korban. Kondisi bagus, mengalami luka bakar,” sambungnya.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.