Peneliti BRIN soal Bendera Parpol Menjamur di Jalan: Kemarin ke Mana Aja?

24 Februari 2023 19:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Surat Suara Pemilu 2019. Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Surat Suara Pemilu 2019. Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
ADVERTISEMENT
Peneliti Pusat Politik Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Donna Sweinstani menyoroti banyaknya bendera dan baliho/spanduk Parpol yang bertebaran di beberapa titik ruas jalan.
ADVERTISEMENT
“Parpol harusnya kalau mau dikenal harusnya dari dulu (sosialisasi), kemarin-kemarin ke mana? Tidak hanya warna-warna saja merah, kuning, biru, harusnya masyarakat sudah tahu itu, makanya harus setiap hari bekerjanya, bukan cuma pas Pemilu saja,” kata Donna di acara diskusi dengan tema Sosialisasi Partai Politik Menuju Pemilu 2024 di Media Center KPU, Menteng, Jakarta, Jumat (24/2).
Donna menduga salah satu faktor yang menjadi penyebab ramainya Parpol memperkenalkan dengan cara memasang bendera/baliho karena sistem internal Parpol yang tidak terlembaga dengan baik.
“Kalau terlembaga dengan bagus, mau Pemilu besok juga siap. Ketika konstituen sudah dibangun kokoh, solid, mereka tidak akan seperti ini,” ujar dia.
“Jadi kuncinya adalah kalau Parpol ini tenang, harus diperbaiki internalnya nih biar enggak terburu-buru seperti sekarang,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, KPU dan Bawaslu sepakat bahwa Parpol boleh melakukan sosialisasi. Namun, ada batasan-batasan yang mengatur agar tidak terdefinisi sebagai kampanye.
“[Citra diri] bukan dilarang, semua digabung (yang dilarang). Kalau kampanye kan, pertama kan mengajak, kedua visi misi, ketiga program kerja, keempat citra diri. Kalau keempat semua ini digabung baru namanya kampanye,” jelas Bagja seusai menjadi narasumber dalam diskusi dengan tema ‘Zilenial Dukung Pemilu Damai’ di Media Center KPU, Jakarta, Jumat (17/2).
“Kalau bendera partai bisa di tempat yang sudah disediakan oleh Pemkot, Pemda silakan saja, nanti akan pemilu kita tidak ramai, tidak boleh tuh yang ngajak,” tambahnya.