Peneliti Kamboja Temukan Sarang Kura-kura Langka

20 Februari 2018 2:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kura-Kura Terrapin Sungai Selatan. (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Kura-Kura Terrapin Sungai Selatan. (Foto: AFP)
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan Kamboja menemukan sebuah sarang dengan 16 butir telur kura-kura langka yang disebut “royal turtle”. Peneliti dan ilmuwan tersebut tergabung dalam organisasi nirlaba Wildlife Conservation Society (WCS) yang fokus pada konservasi kehidupan satwa liar.
ADVERTISEMENT
Dilansir Asia One, kura-kura terrapin sungai selatan ini mendapat julukan “royal turtle” karena telurnya menjadi salah satu komoditas berharga yang dianggap sebagai kekayaan kaum darah biru--menjadi satu dari 25 jenis kura-kura yang langka dan terancam punah.
Dalam kurun dua tahun, hanya tiga sarang yang berhasil ditemukan di wilayah Kamboja. Karenanya, penemuan satu sarang di tahun ini memberi peluang lebih besar untuk langkah penyelamatan spesies kura-kura langka tersebut.
“Penebangan hutan dan penangkapan ikan liar membahayakan keberadaan kura-kura dan meningkatkan risiko kelangkaan,” ujar pengurus WSC Som Sitha kepada Asia One, Senin (19/2).
Ia melanjutkan, setiap orang dapat memberikan sumbangsih dan peran untuk menyelamatkan kura-kura langka dengan tidak membeli dan mengkonsumsi telurnya.
Kura-kura “royal turtle” sempat dianggap betul-betul punah pada tahun 2000. Namun, peneliti dan pihak konservasi berhasil menemukan sarang kelompok kecil “royal turtle” untuk lebih lanjut dikembangbiakkan guna menjaga kelestariannya.
Ilustrasi Kura-Kura. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kura-Kura. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT