Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Penembak di Pittsburgh Sempat Teriak 'Seluruh Yahudi Harus Mati'
28 Oktober 2018 4:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Pelaku penembakan di sebuah Sinagoga (rumah ibadah umat Yahudi), Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, Sabtu (27/10) teridentifikasi berjumlah satu orang. Sebelum melancarkan aksinya, pelaku yang bernama Robert Bowers (46), sempat menyinggung soal Yahudi.
ADVERTISEMENT
"(Robert bilang) semua orang Yahudi harus mati," kata salah satu anggota polisi dikutip dari Reuters yang mengutip CNN, Minggu (28/10).
Berdasarkan laporan terbaru, sedikitnya 11 orang tewas dalam penembakan itu. "Ini adalah TKP yang sangat mengerikan, salah satu yang terburuk yang pernah saya lihat. Ini termasuk kejahatan kebencian," kata Direktur Keselamatan Umum Pittsburgh Wendell Hissrich pada konferensi pers di dekat lokasi kejadian.
Sementara juru bicara Alleghany County, Amie Downs, mengungkapkan, enam orang luka akibat insiden itu, dua di antaranya berada dalam kondisi kritis. Ia juga menambahkan pelaku penembakan termasuk dalam korban luka itu.
Menurut mantan presiden Sinagoga, Michael Eisenberg, penembakan yang dilakukan oleh Bowers terjadi saat jemaat melakukan ibadah Sabtu Sabat. Diperikarakan ada sekitar 100 orang berada di dalam Sinagoga.
ADVERTISEMENT
"Pada hari seperti hari ini, pintunya terbuka, ini adalah layanan keagamaan, Anda bisa masuk dan keluar. Sebagian besar jemaat adalah orang tua," katanya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam keras aksi penembakan itu. Trump mengatakan, penembakan ini dilakukan oleh kelompok anti-Semit (anti Yahudi).
"Ini adalah tindakan anti-Semit! Tidak boleh ada toleransi untuk kelompok anti-Semit," tegas Trump.
Trump menambahkan, aksi penembakan itu murni kriminal. Seluruh dunia terguncang akibat insiden itu.
"Tindakan pembunuhan massal yang kejam, sulit dipercaya, dan sejujurnya, sesuatu yang tidak dapat dibayangkan. Bangsa kita dan dunia terguncang dan tercengang oleh kejadian ini," ujar Trump.