Penembak Donald Trump Sering Di-bully di Sekolah

15 Juli 2024 12:40 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Thomas Matthew Crooks. Foto: Bethel Park School District/via AP
zoom-in-whitePerbesar
Thomas Matthew Crooks. Foto: Bethel Park School District/via AP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masa lalu pelaku upaya pembunuhan terhadap Donald Trump, Thomas Matthew Crooks, terungkap. Crooks tewas di tangan agen Secret Service usai mencoba menghabisi nyawa Trump.
ADVERTISEMENT
Aksi Crooks dilakukan saat Trump melakukan kampanye terbuka di Butler, Pennsylvania, Sabtu (13/7). Tembakan Crooks mengenai telinga Trump dan membuat sasarannya itu mengalami pendarahan.
Meski Trump selamat, seorang pemadam kebakaran yang berada di lokasi kampanye tewas. Sedangkan dua orang lainnya terluka.
Thomas Matthew Crooks. Foto: Bethel Park School District/via AP
Crooks beraksi saat berusia 20 tahun. Ia pernah mengenyam pendidikan di Bethel Park High School.
Menurut salah seorang teman sekolah Crooks, Jason Kohler, semasa sekolah pria itu terkenal pendiam. Crooks bahkan kerap menyendiri.
"Dia pendiam dan pernah di-bully. Dia sering sekali di-bully," kata Kohler seperti dikutip AFP.
Masih sedikit informasi yang terungkap mengenai Crooks. Otoritas AS hanya menyebut, Crooks tinggal di Bethel Park.
Selain itu, Crooks terdaftar sebagai seorang anggota Partai Republik. Akan tetapi, Crooks pernah memberikan donasi kepada Partai Demokrat.
ADVERTISEMENT
Sampai sekarang pun FBI masih belum bisa mengungkap motif di balik aksi Crooks.