Penembak PM Slovakia Diduga Kelompok Paramiliter Pro-Rusia

16 Mei 2024 13:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seseorang ditahan setelah insiden penembakan PM Slovakia Robert Fico, usai pertemuan pemerintah Slovakia di Handlova, Slovakia, 15 Mei 2024. Foto: REUTERS/Radovan Stoklasa
zoom-in-whitePerbesar
Seseorang ditahan setelah insiden penembakan PM Slovakia Robert Fico, usai pertemuan pemerintah Slovakia di Handlova, Slovakia, 15 Mei 2024. Foto: REUTERS/Radovan Stoklasa
ADVERTISEMENT
Penembakan terhadap Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, pada Rabu (15/5), mengguncang negaranya dan memicu spekulasi mengenai motif di balik serangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan media lokal, penembak merupakan seorang pria berusia 71 tahun dari Slovakia selatan. Saat ini pelaku telah ditangkap.
Seorang jurnalis investigasi Hongaria mengatakan, penembak tersebut sempat diasosiasikan dengan kelompok paramiliter pro-Rusia.
Hal ini tentu memicu pertanyaan, sebab Fico sendiri dikenal sebagai fans Presiden Rusia Vladimir Putin.

Penutupan RTVS

Dikutip dari BBC, laporan awal menyebutkan pria bersenjata ini mungkin termotivasi oleh tindakan untuk menutup lembaga penyiaran publik RTVS (Radio and Television of Slovakia). Namun, hal ini belum dapat dikonfirmasi.
Penembakan terjadi tepat saat parlemen Slovakia mulai membahas usulan pemerintah untuk menghapuskan RTVS dan menggantinya dengan badan baru yang memiliki direktur baru, Rabu pagi.
Dalam video yang diunggah di YouTube Guardian, pelaku terlihat berada di kerumunan yang dihampiri PM Slovakia usai rapat kabinet berlangsung.
ADVERTISEMENT
Setelah Fico berjabat tangan dengan para pendukungnya, pria berkemeja itu menembakkan pistol sebanyak lima kali ke arah badannya.

RTVS Berkonflik dengan Pemerintahannya

Pada kesempatan lain sebelumnya, Fico mengatakan bahwa RTVS tidak bisa objektif karena sering berkonflik dengan pemerintahannya. Baginya, satu-satunya cara untuk memperbaiki situasi ini adalah dengan menggantinya.
Usulan tersebut mendapat kritik keras dari berbagai pihak, termasuk oposisi, Komisi Eropa, dan Uni Penyiaran Eropa. Mereka memperingatkan, langkah ini akan menjadi pukulan terhadap kebebasan media di Slovakia.
Ribuan warga Slovakia telah memprotes rencana reformasi ini dalam beberapa pekan terakhir. Namun, demonstrasi yang dijadwalkan pada hari penembakan terpaksa dibatalkan karena insiden tersebut.
Petugas keamanan memindahkan PM Slovakia Robert Fico di dalam mobil setelah insiden penembakan, setelah pertemuan pemerintah Slovakia di Handlova, Slovakia, 15 Mei 2024. Foto: REUTERS/Radovan Stoklasa

Narasi Palsu

Dalam wawancara dengan BBC, Wakil Perdana Menteri Tomas Taraba menyalahkan "narasi palsu" dari partai oposisi atas penembakan ini.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Fico telah memperingatkan bahwa cara pemerintah diserang oleh narasi palsu dapat memicu kemarahan masyarakat dan mengarah pada kekerasan.
Parlemen sedang melaksanakan sidang ketika serangan terjadi, dan media Slovakia melaporkan bahwa rekan-rekan Fico di partainya meneriaki anggota parlemen oposisi, menuduh mereka memicu serangan tersebut.
Menteri Dalam Negeri, Matus Sutaj Estok, turut menuduh media berkontribusi terhadap iklim kebencian yang menyebabkan penembakan ini.
Ia juga berkukuh menyatakan bahwa upaya pembunuhan ini bermotif politik.
Insiden ini menambah ketegangan politik di Slovakia yang telah mengalami kontroversi sejak Fico kembali berkuasa sejak September 2023.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa bulan terakhir, Fico telah membuat langkah-langkah kontroversial, termasuk menghentikan bantuan militer ke Ukraina dan mendorong rencana untuk menghapuskan RTVS.