Penembakan Bos Rental: Mobil Ilegal Dibeli Oknum TNI Buat Dibawa ke Sukabumi

6 Januari 2025 13:09 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
Konferensi pers kasus penembakan bos rental di rest area tol Tangerang-Merak di Pangkoarmada RI, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers kasus penembakan bos rental di rest area tol Tangerang-Merak di Pangkoarmada RI, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto mengatakan kasus penembakan bos rental bernama Ilyas Abdurahman (48) di Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1) terkait dengan jual beli mobil ilegal.
ADVERTISEMENT
Pelaku AS awalnya menyewa mobil Honda Brio warna oranye nomor polisi B2694KZO milik Ilyas pada 31 Desember 2024 selama 3 hari. Namun ternyata mobil tersebut justru dijual oleh AS.
"Untuk bisa menyewa dia harus menggunakan KTP dan KK, tapi dia menggunakannya KTP dan KK Palsu," kata Suyudi dalam konferensi pers di Komando Armada Republik Indonesia (Koarmada RI), Jakpus, Senin (6/1).
AS lalu memberikan mobil Brio itu ke rekannya berinisial IH. IH yang membuatkan AS KTP dan KK palsu. IH saat ini masih diburu polisi.
IH lalu menyerahkan mobil Brio ke RH untuk dijual kepada IS dengan harga Rp 23 juta. Kemudian dari saudara IS mobil dijual kepada AA, oknum TNI Angkatan Laut melalui perantara SJ.
ADVERTISEMENT
"Harganya sudah naik, dinaikkan menjadi Rp 40 juta," ucap Suyudi.
"Nah jadi itu proses daripada penggelapan rangkaian yang tadi saya sampaikan, sehingga mobil Brio ini setelah dikuasai oleh oknum anggota TNI AL, kemudian dibawa, yang rencananya disewa itu untuk digunakan ke daerah Sukabumi," imbuh Suyudi.
Namun saat mobil akan dibawa oleh AA, Ilyas berhasil menemukan mobil tersebut. Temuan Ilyas ini karena dia curiga saat mendapat notifikasi pada tanggal 1 Januari 2025 bahwa 2 dari 3 GPS yang dipasang di mobilnya dicabut. Dia bersama 2 anaknya lalu mencari keberadaan mobilnya yang terjadi sudah berada di Pandeglang.
Saat itu terjadilah rebut-rebutan mobil Brio. AA bersama dengan rekan sesama TNI ada yang membawa pistol sehingga Ilyas membiarkan mereka pergi.
ADVERTISEMENT
Ilyas dan 2 anaknya bahkan sempat meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, namun ditolak.
Ilyas kemudian melanjutkan membuntuti mobil Brio itu hingga Rest Area KM.45 Jalan Tol Tangerang-Merak B, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang.
Aksi rebutan mobil kembali terjadi hingga salah satu oknum TNI melepaskan tembakan dan mengenai Ilyas di bagian dada, Kamis (2/1). Ilyas tewas saat mendapat perawatan di rumah sakit.
"Dilakukan pencarian ke arah sana secara mandiri, sampai dengan kendaraan ini berpindah tempat sampai di kilometer 45. Di situlah terjadi upaya perampasan atau pengambilalihan dari pihak rental, tapi karena adanya situasi yang agak tarik-menarik di sana, sehingga terjadilah penembakan," ucap Suyudi.
Dua orang sipil sudah diamankan yakni Ajat Supriatna alias AS (32 tahun) dan seorang berinisial I.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Pangkoarmada Laksamana Madya Denih Hendrata menyebut tiga anggota TNI AL terlibat kasus penembakan ini. Dia menyebut anggotanya itu dikeroyok 15 orang hingga dilepaskan tembakan oleh BA.
"Bahwa 3 anggota yang pada saat itu berada di Pangkalan Pondok Dayung yaitu Sertu AA, Sertu RH dan Kelasi Kepala (KLK) BA di mana mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal di Rest Area Km 45 tol Merak Tangerang," kata Pangkoarmada RI Laksamana Madya Denih Hendrata di lokasi yang sama.
"Insiden berpangkal dari permasalahan pokok yaitu pembelian mobil dalam insiden tersebut diakui bahwa salah satu anggota melakukan tindakan penembakan," jelasnya.
Ketiganya kini masih diperiksa POMAL. Denih menegaskan akan memproses kasus ini secara tegas dan transparan. Bila terbukti bersalah akan dijatuhi hukuman.
ADVERTISEMENT
"TNI Angkatan Laut sangat menghormati proses hukum dengan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah dalam penjelasan ini tidak ada yang ditutup-tutupi semua terbuka" ujarnya.