Penembakan di Nashville AS: Biden Kembali Desak Pengesahan UU Kontrol Senjata

28 Maret 2023 12:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina di Royal Warsaw Castle Gardens di Warsawa, Polandia pada Selasa (21/2/2023). Foto: Aleksandra Szmigiel/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina di Royal Warsaw Castle Gardens di Warsawa, Polandia pada Selasa (21/2/2023). Foto: Aleksandra Szmigiel/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali menyerukan Kongres untuk mengesahkan undang-undang kontrol senjata, termasuk larangan senjata serbu (rifle).
ADVERTISEMENT
Seruan ini disampaikan menyusul penembakan massal terbaru yang terjadi di salah satu sekolah katolik di Nashville, Negara Bagian Tennessee, pada Senin (27/3) pagi waktu setempat.
Dikutip dari Reuters, Biden menggelar pidato di Gedung Putih tak lama setelah laporan adanya penembakan itu beredar.
Dia mendesak Kongres untuk tidak berlama-lama lagi mengesahkan UU larangan senjata yang sampai sekarang belum memiliki kemajuan signifikan. “Kita harus berbuat lebih banyak untuk menghentikan kekerasan senjata. Hal ini mencabik-cabik komunitas kita,” ujar Biden.
Lebih lanjut, insiden penembakan massal terbaru di AS terjadi di salah satu sekolah Katolik di Nashville, The Covenant School, sekitar pukul 10 pagi waktu setempat. Menurut laporan polisi, pelaku penembakan diketahui seorang perempuan berusia 28 tahun.
Siswa dari Covenant School berpegangan tangan setelah turun dari bus untuk menemui orang tua mereka di lokasi reunifikasi setelah penembakan massal di sekolah di Nashville, Tennessee, AS 27 Maret 2023. Foto: WKRN/NewsNation via REUTERS
Insiden berdarah ini menewaskan enam orang — tiga di antaranya anak-anak di usia paling muda sembilan tahun, dan tiga orang dewasa. Anak-anak malang itu merupakan murid di The Covenant School.
ADVERTISEMENT
Polisi melaporkan, saat menjalankan aksinya pelaku menggunakan satu senapan semi-otomatis dan dua pistol. Juru bicara Departemen Kepolisian Nashville, Don Aaron, mengatakan pelaku ditembak mati tak lama setelah lima polisi tiba di lokasi kejadian.
“Dia [pelaku] meninggal pada pukul 10.27. Kami tidak tahu siapa dia saat ini,” tutur Aaron.
Hingga berita ini dirilis, belum ada penjelasan lebih lanjut terkait motif di balik tragedi tersebut.
Namun, kejadian itu kembali mengangkat gentingnya kasus kepemilikan senjata ilegal dan penembakan massal di berbagai negara bagian AS yang tidak terkontrol.
Sebuah foto yang didistribusikan oleh Departemen Kepolisian Metropolitan Nashville menunjukkan senjata yang menurut mereka digunakan di The Covenant School oleh tersangka penembakan massal Audrey Elizabeth Hale, 28, di Nashville, Tennessee, AS. Foto: WKRN/NewsNation via REUTERS
Biden yang merupakan pemimpin Partai Demokrat ini telah berulang kali menyerukan Kongres untuk segera mengesahkan UU Larangan Senjata Serbu yang lebih ketat.
Seruan serupa pernah dia sampaikan pada Juni 2022 lalu, ketika pembantaian massal terjadi di Sekolah Dasar Robb, di Uvalde, Negara Bagian Texas.
ADVERTISEMENT
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada 24 Mei 2022 di siang hari dan menewaskan 19 anak-anak serta sejumlah orang dewasa. Adapun pengesahan RUU baru — termasuk UU larangan senjata serbu, harus melalui proses legislatif di Kongres.
Namun, Kongres saat ini didominasi oleh Partai Republik yang cenderung bersikap kontra terhadap usulan larangan senjata oleh Biden. Sehingga, proses ratifikasinya tidak akan berlangsung dalam waktu dekat.
“Undang-undang keamanan senjata api baru sepertinya tidak akan disahkan tahun ini,” kata para anggota parlemen.