Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Penembakan Massal di Illinois, 5 Orang Tewas
16 Februari 2019 11:06 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Seorang pria nekat melakukan aksi penembakan massal ke sebuah gedung manufaktur di Aurora, Illinois, Jumat (16/2). Aksi itu menewaskan lima orang dan melukai enam petugas kepolisian.
ADVERTISEMENT
Pihak kepolisian mengatakan beberapa panggilan darurat yang melaporkan penembakan di pabrik mulai diterima pada pukul 13:24 waktu setempat. Petugas kepolisian langsung menyusuri tempat kejadian empat menit setelahnya.
Dilansir Reuters, Sabtu (16/2), salah seorang saksi bernama John Probst mengatakan pada CNN, melihat pria bersenjata itu menembak dengan pistol yang dilengkapi dengan penglihatan laser.
Kepala Polisi Aurora, Kristen Ziman, menyebutkan bahwa seluruh petugas sempat terkena tembakan dan terluka sebelum akhirnya pria bersenjata itu dibunuh oleh salah satu petugas yang membalas tembakan.
“Semoga tuhan memberkati para petugas penegak hukum yang berani dan menerjang bahaya,” kata Gubernur Illnois, J.B. Pritzker saat konferensi pers.
Di dalam gedung, lima warga sipil ditemukan tewas dan belum satupun dari koban dapat teridentifikasi. Kelimanya langsung dibawa ke rumah sakit daerah.
Lebih lanjut, Ziman mengatakan pelaku penembakan berhasil diidentifikasi sebagai Gary Martin. Pria yang tersebut bekerja di Henry Pratt Company di Aurora, anak perusahaan dari pabrik besar Mueller Water Products yang berbasis di Atlanta.
ADVERTISEMENT
Meskipun motif dari penembakan belum dapat dipasikan, menurut media lokal ABC7 yang mengutip dari beberapa sumber-sumber penegakan hukum, Martin memulai aksi penembakan tersebut usai dipecat dari pekerjaannya setelah bekerja selama 15 tahun di perusahaan itu.
Aksi ini turut menarik perhatian Presiden AS Donald Trump. Juru bicara Presiden AS Sarah Sanders mengatakan sang presiden yang mengetahui insiden itu sedang memantau situasi di Aurora. Penembakan massal ini terjadi setelah satu tahun pembantaian 17 murid di Sekolah Menengah Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida.
“Presiden telah diberitahu dan sedang memantau situasi yang sedang berlangsung di Aurora,” ujar Sarah dalam sebuah pernyataan.