Peneror Cairan Kimia di Jakbar Sudah 4 Kali Berulah

18 November 2019 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers pengungkapan kasus penyiraman cairan kimia, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (16/11/2019). Foto: Ricky Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers pengungkapan kasus penyiraman cairan kimia, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (16/11/2019). Foto: Ricky Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi masih menggali keterangan FY (29), penyiram cairan kimia yang meresahkan warga Jakarta Barat beberapa akhir waktu ini. Dari serangkaian pemeriksaan, FY melakukan teror sebanyak empat kali.
ADVERTISEMENT
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, mengatakan, aksi pertama FY bukan pada 5 November. Melainkan terjadi pada dua hari sebelumnya.
"Dari pengembangan pemeriksaan yang dilakukan, ternyata sebelumnya sekitar tanggal 3 (November) pernah sekali lagi lakukan penyiraman. Jadi ada empat kali dia lakukan penyiraman," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (18/11).
Gatot mengatakan, peristiwa itu terjadi di dekat kawasan Polsek Kebon Jeruk. Saat itu, FY yang mengendarai sepeda motor, mencampur soda api dengan air mineral yang dibawanya. Ia kemudian menyiram air itu pada pejalan kaki.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Edy. Foto: Ricky Febrian/kumparan
"Hanya karena campuran air dan soda apinya itu sedikit, sehingga tidak berdampak pada korban dan tidak ada yang melapor kepada Kepolisian Sektor Kebon Jeruk atau ke Polres Jakbar, maupun Polda Metro Jaya," kata Gatot.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, FY mengaku melakukan serangkaian teror karena sakit hati. Ia kurang mendapat perhatian dari kakak perempuannya sejak terjatuh dari motor. Namun polisi masih akan mengembangkan kembali.
"Itu yang masih kita dalami, korbannya 'kan perempuan semua, baik siswi maupun ada ibu-ibu. Kakaknya ini perempuan. Ini 'kan versi dia, sedangkan kakaknya kita tanya itu, apa betul yang disampaikan, [bahwa] dia (kakak) kurang memperhatikan, [tapi] katanya (kakak) memperhatikan. Nah kita masih dalami, maka saya katakan ini motif sementara," kata Gatot.
Teror penyiraman ini terjadi di tiga lokasi, yakni Meruya, Kembangan, dan Kebon Jeruk. Korbannya terdiri dari delapan pelajar SMP dan seorang pedagang sayur.
Konferensi pers pengungkapan kasus penyiraman cairan kimia, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (16/11/2019). Foto: Ricky Febrian/kumparan
Penyerangan pertama menimpa dua orang pelajar SMP di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 5 November. Kemudian, penyerangan kedua, dilakukan selang tiga hari, memakan korban seorang lansia, Sakinah (60). Ia disiram di kediamannya di Meruya, Kembangan.
ADVERTISEMENT
Teror terakhir terjadi pada Jumat (15/11) siang di Jalan Mawar, Srengseng, Kembangan. Enam orang pelajar SMP menjadi korban penyerangan itu.