Pengacara 8 Anak Terlapor Dugaan Bullying di Binus: Justru Korban yang Ajak Duel

17 September 2024 15:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rapat Komisi III DPR RI bersama Kapolres Jakarta Selatan, Kel. korban dan pengacara Alm. Rasich Hanif serta Kuasa Hukum Sdri. RE kasus Bullying SMA Binus Simprug di ruang Rapat Komisi III, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rapat Komisi III DPR RI bersama Kapolres Jakarta Selatan, Kel. korban dan pengacara Alm. Rasich Hanif serta Kuasa Hukum Sdri. RE kasus Bullying SMA Binus Simprug di ruang Rapat Komisi III, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Kuasa hukum dari delapan anak terlapor dalam perkara dugaan bullying di SMA Binus Simprug, Jakarta Selatan, mengeklaim justru pelapor lah (RE) yang mengajak duel duluan.
ADVERTISEMENT
Klaim RE menurutnya, berbanding terbalik dengan isu yang berkembang bahwa 8 terlapor yang melakukan perundungan.
“Pihak pelapor, anak pelapor kemudian berbicara berkomunikasi dengan murid lain yang ada dalam video tadi menyampaikan tantangan atau menyampaikan bahwa ajakan untuk berduel,” kata pengacara pihak 8 anak korban yang berhadapan dengan hukum, Rasamala Aritonang di RDPU Komisi III Senayan, Jakarta, Selasa (17/9).
“Jadi perkelahian itu sebenarnya dari keterangan keterangan yang disampaikan oleh murid-murid itu justru diminta oleh dari anak pelapor untuk adu untuk duel,” lanjutnya.
Ia menyebut, keterangannya itu didapatkan dari anak-anak yang menjadi terlapor. Meski begitu, pernyataan Rasamala itu bertentangan dengan pernyataan RE, anak diduga korban bullying yang juga hadir di kesempatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Anak Korban Bantah
Siswa SMA Binus School Simprug berinisial RE yang diduga menjadi korban bullying memberikan keterangannya di Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
RE mengatakan, sejak ia pindah ke sekolah tersebut pada bulan November 2023, dirinya kerap menerima perundungan secara verbal maupun fisik.
“Saya setiap hari itu selalu diancam sampai saya diancam. Dari ketua geng dan anggota geng itu selalu mendatangi saya secara beramai-ramai. Mereka selalu mengancam saya,” ungkapnya dengan suara bergetar.
RE juga menceritakan terkait perkelahian yang kemudian viral di sosial media. Kata dia, di sekolahnya tersebut ada ketua geng, dan ketua geng itu yang meminta kepada anak-anak lain untuk memusuhinya.
Siswa SMA Binus School Simprug berinisial RE yang diduga menjadi korban bullying memberikan keterangannya di Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
“Di dalam toilet itu, dia suruh ketua geng yang berinisial K, dia suruh sahabatnya yang berinisial R untuk maju, untuk memukul saya. Dan di sana saya dipukul berulang kali di muka, dan di sana saya melakukan pembelaan agar minimal saya masih bisa melindungi muka saya,” kata RE.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ketika keluar toilet, ia diminta agar terlihat seperti tidak terjadi apa-apa.
“‘lu pokoknya keluar, lu harus ketawa-ketawa. Awas aja lu kalau gak ketawa-ketawa. Lu harus bisa, lu gak kenapa-kenapa’,” ungkapnya menirukan perkataan saat peristiwa tersebut.