Pengacara: Bharada E Akui Salah, tapi Tak Rencanakan Pembunuhan Brigadir Yosua

8 Agustus 2022 14:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuasa hukum Bharada E, Deolopa dan Muhammad Boerhanuddin di LPSK, Senin (8/8/2022). Foto: Ainun Nabila/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kuasa hukum Bharada E, Deolopa dan Muhammad Boerhanuddin di LPSK, Senin (8/8/2022). Foto: Ainun Nabila/kumparan
ADVERTISEMENT
Bharada E alias Richard Eliezer mengubah pernyataannya soal kasus tewasnya Brigadir Yosua. Dia mengaku bersalah dalam kasus ini, tapi tidak untuk perkara pembunuhan berencana.
ADVERTISEMENT
"Eliezer menyatakan dia bersalah, dia menyatakan dia melakukan. Pasal tetap, 340 [KUHP] bukan ke beliau," ujar Kuasa Hukum Bharada E, Deolipa Yumara, di LPSK, Jakarta, pada Senin (8/8).
Pasal 340 KUHP berisi soal pembunuhan berencana. Eliezer kini jadi tersangka dan dijerat Pasal 338 KUHP, lalu Pasal 55 dan 56 KUHP.
Deolipa Yumara menyebut, Richard Eliezer memang mengaku bersalah, tetapi bukan sebagai pelaku utama.
"Dia mengaku bersalah melakukan tindakan pidana, sementara tindakan pidana," jelas Deolipa.
Ajudan Irjen Pol. Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E berjalan memasuki ruangan saat tiba di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Dia mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan bukti baru terkait pernyataan kliennya bukan pelaku utama.
"Bukti baru atau saksi baru ada yang menyatakan menerangkan bahwasanya dia adalah bukan pelaku utama. Hanya saja ini masih dalam konteks penyidikan Bareskrim sehingga kita tidak akan pernah berbicara substansi materiil. Karena nanti akan mengganggu pekerjaan Mabes Polri," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Infografik Bharada E Tersangka Tewasnya Brigadir Yosua. Foto: kumparan
Deolipa menyebut, Eliezer sempat galau dan tertekan. Itulah yang membuatnya akhirnya mengubah keterangan.
"Bharada E ini kan galau, dan tertekan, kemudian perasaannya tidak nyaman. Tidak nyaman bukan karena tekanan dari penyidik, tidak. Tapi tidak nyaman karena tindakan dia yang memang sudah dia lakukan tapi dia harus mengatakan hal yang berbeda dari yang dia alami," pungkasnya.