Pengacara: Brigadir Yosua Diduga Dianiaya Lebih dari 1 Orang

18 Juli 2022 15:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuasa Hukum keluarga Brigadir Yosua Kamarudin Simanjutak (kiri) dan Johnson Panjaitan (kanan) di Bareskrim Polri, Senin (18/7/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kuasa Hukum keluarga Brigadir Yosua Kamarudin Simanjutak (kiri) dan Johnson Panjaitan (kanan) di Bareskrim Polri, Senin (18/7/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat resmi membuat laporan soal dugaan pembunuhan berencana yang menimpa anggota keluarganya ke Bareskrim Polri. Sejumlah barang bukti turut dibawa.
ADVERTISEMENT
Laporan yang dilayangkan keluarga Brigadir Yosua ini teregister dalam laporan polisi (LP) bernomor LP/B/0386/VII/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 18 Juli 2022.
Dalam kesempatan itu, pengacara keluarga Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak, mengatakan pihaknya menduga Brigadir Yosua tewas setelah dianiaya lebih dari satu orang.
Foto alm. Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Foto: kumparan
"Setidak-tidaknya menurut perkiraan kami ada terdiri dari beberapa orang, bukan hanya satu orang bisa lebih dua atau tiga orang," terang Kamaruddin kepada wartawan di Gedung Bareskrim di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (18/7).
Kamaruddin menyebut, dalam kasus kematian Brigadir Yosua, ada pihak yang berperan menggunakan pistol, memukul dan melukai dengan senjata tajam. Bahkan, lanjut dia, penganiayaan ini juga dilakukan dengan sangkur.
"Karena ada yang berperan mengenakan pistol, berperan memukul, ada yang berperan melukai dengan senjata tajam, bahkan mungkin dengan sangkur, atau dengan laras panjang," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, lokasi insiden polisi tembak polisi. Foto: Antara
Oleh karena itu, pihaknya, kata Kamaruddin, menduga Brigadir Yosua merupakan korban pembunuhan berencana dengan melihat luka pada jasadnya.
"Jadi dengan banyaknya luka, maka kami sangat yakin ini pembunuhan berencana." ujarnya.

Latar Belakang Kasus

Brigadir Yosua dilaporkan tewas di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7). Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi menyebut Yosua tewas karena ditembak Bharada E.
Penembakan itu dipicu teriakan istri Irjen Ferdy, Putri, yang disebut Kombes Budhi hendak dilecehkan Brigadir Yosua.
Namun cerita versi polisi itu ditentang keluarga, karena di tubuh Yosua ada luka lebam dan jarinya putus. Kemudian, keluarga juga dilarang membuka peti ketika jenazah tiba di rumah duka.
Saat ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah membentuk tim khusus guna mengungkap kematian Brigadir Yosua.
ADVERTISEMENT