Pengacara Duga Brigadir Yosua Ditembak dari Jarak Dekat

2 Agustus 2022 22:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto alm. Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Foto alm. Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat masih terus bergulir. Hari ini, Selasa (2/8), Pengacara keluarga Brigadir Yosua kembali mendatangi Bareskrim Polri untuk diperiksa terkait laporan dugaan pembunuhan berencana.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan itu, pengacara keluarga Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak, menduga Brigadir Yosua ditembak dari jarak dekat.
"Iya [ditembak jarak dekat]. Sekarang begini, ini, kan bibir bawah ini lubangnya dari sini [rahang bawah kanan]. Kalau misalnya peluru masuk dari sini [rahang bawah kanan] tembus ke sini [bibir atas kiri] berarti ada dugaan pistolnya menembak, menempel," kata Kamaruddin di Gedung Bareskrim Polri, Selasa (2/8).
Sejumlah orang membongkar makam almarhum Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Rabu (27/7/2022). Foto: Wahdi Septiawan/Antara Foto
"Kecuali tembaknya dari sini [bibir atas kiri] tembus ke sini [rahang kanan], berarti pelurunya masuk ke dalam dada, atau paling tidak meninggalkan bekas dari sini, tetapi ini, kan tak ada bekas di sini [dada kanan]," sambungnya.
Kamaruddin juga mempertanyakan posisi pada saat Bharada E atau Richard Eliezer menembak Brigadir Yosua.
ADVERTISEMENT
"Pertanyaannya dari mana Bharada E menembak? Kan, dia bilang dari lantai dua di tangga. Kok, kenanya ke belakang kepala?" kata dia.
Infografik luka-luka Brigadir Yosua. Foto: kumparan

Latar Belakang Kasus

Brigadir Yosua tewas di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) sore. Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi menyebut Yosua tewas karena ditembak Bharada E.
Penembakan itu dipicu teriakan istri Irjen Sambo yang disebut Kombes Budhi hendak dilecehkan Brigadir Yosua. Istri Irjen Sambo pun telah melaporkan tindakan tersebut.
Namun cerita versi polisi itu ditentang keluarga, karena di tubuh Yosua ada luka lebam dan jarinya putus. Kemudian, keluarga juga dilarang membuka peti ketika jenazah tiba di rumah duka.