Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Pengacara Fredy Kusnadi: Sherly Itu Otak Mafia Tanah, Ceritanya Tak Benar
15 Februari 2021 17:07 WIB

ADVERTISEMENT
Eks Wamenlu, Dino Patti Djalal , memutarkan video pernyataan salah satu tersangka mafia tanah yang telah mencaplok 3 lahan miliknya. Wanita itu bernama Sherly. Dia lalu membeberkan bagaimana Fredy memakai KTP dan NPWP palsu untuk mencairkan dana dari hasil memboyong sertifikat tanah yang bukan miliknya.
ADVERTISEMENT
Terkait pernyataan itu, pengacara Fredy Kusnadi , Tonin Tachta Singarimbun, mengatakan kliennya memang pernah bertemu dengan Sherly. Tapi kalau disebutkan Fredy otak dari mafia tanah, Tonin menyebut Sherly juga termasuk otak mafia tanah itu.
"Kalau dia enggak ketemu Sherly bohong. Tapi apa yang dikatakan Sherly, otaknya ini termasuk si Sherly," kata Tonin saat dikonfirmasi, Senin (15/2).
"Dia cerita enggak benar. Seolah jual beli rumah yang nanti rumah itu beralih ke klien saya yang digadaikan R (Restuti) keponakan Ibu Dino Patti Djalal)," tambah dia.
Tonin tak menampik Fredy tahu siapa Sherly. Bahkan, wanita itu sempat meminjam uang ke Fredy untuk menebus sertifikat tanah. Tapi tak disebutkan apakah tanah yang berkaitan dengan Dino Patti Djalal atau tidak.
ADVERTISEMENT
"Tanya Sherly-lah kenal apa enggak. Kan dia bilang kenal. Tapi kenal beda sama tahu. Kalau tahu dibilang enggak enaklah. Pernah juga pinjaman duit. Sherly pinjam duit untuk nebus sertifikat pakai uang si Fredy," ucap dia.
Sherly dalam video yang diunggah Dino Patti Djalal menyebutkan Fredy Kusnadi menggunakan KTP dan NPWP palsu sehingga bisa menggadaikan sertifikat di Kemang ke koperasi hingga bisa cair Rp 5 miliar.
"Saya mengaku kesalahan saya, kan yang dari Ferdy itu kan KTP sama NPWP yang palsu," kata Sherly.
"Soalnya sebelumnya Fredy pernah transaksi pakai itu (KTP palsu) tapi aman kan. Kalau pake KTP asli, uang semua pencairan harus masuk ke asli yang ibu owner pegang (Ibu Zurni). Kalau sudah masuk situ uang engga bisa keluar lagi ntar buat kita-kita komisi bagaimana mba dia bilang gitu," ucap Sherly.
ADVERTISEMENT