Pengacara Mas Bechi Klaim Punya Chat Pribadi Mesra Antara Korban dan Kliennya

Pengacara I Gede Pasek. Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Penasihat hukum Moch Subchi Azal Tsani alias Mas Bechi, I Gede Pasek, mengungkap temuan baru dari kasus yang menjerat kliennya. Dia menyampaikan temuannya yakni berupa bukti chat pribadi antara korban dengan terdakwa Mas Bechi.

"Temuan itu yakni korban chat sama klien kami. Ada buktinya lengkap. Nanti kami kasih pada saatnya," ujar Gede kepada wartawan, Kamis (1/9).

Gede menuturkan isi dari chat tersebut berupa ungkapan cinta dan sayang terhadap Mas Bechi. Selain itu, chat itu juga membahas tentang mantan pacar korban.

"Orang yang dikonstruksikan menjadi korban pemerkosaan yang isi chatingnya ya ada kata cintaku, sayangku, kirim foto," ungkapnya.

"Mantan pacar Mas Bechi dulu, dan itu dicari sampai yang dulu-dulu dicari, tapi ada yang mau dan enggak. Ini kan ada motif istilahnya bagaimana Mas Bechi ini jatuh dari Shiddiqiyah," lanjut dia.

Menurut Gede, kliennya dijebak oleh salah seorang yang ada di dalam pengurus pondok Shiddiqiyah. Pihaknya akan menelusuri siapa orang yang ingin menjatuhkan Mas Bechi.

"Terbongkar actus reusnya itu, surat keeratan organisasi dan seterusnya. Apa hubungannya pemerkosaan dan organisasi? Nah, itu yang akan kami ungkap. Satunya lagi keluarga kandung saksi korban itu ungkap lagi, yang ditutupi bahwa saksi korban punya pacar dan itu diakui," tambahnya.

Gede menambahkan terkait mantan pacar korban harus diusut juga karena bisa jadi tuduhan kepada Mas Bechi dapat mengarah kepada mantannya tersebut.

"Sekarang gini, dokter tanya benda tumpul siapa kan juga susah. Korban pernah punya pacar. Putus diakui pacarnya. Indikasi baru kami tanya saksi yang lain, jadi bisa diurai ini problemnya Mas Bechi nggak bisa pegang Shiddiqiyah. Mantan pacar korban inisialnya GS. Nah, itu sebelum kasus, 2,5 tahun pasca laporan baru divisum," tandas dia.

Sementara itu, terkait dengan rekaman yang diputar oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) saat persidangan hari ini, Gede menegaskan bahwa itu hasil rekaman saat penangkapan Mas Bechi.

"Rekaman suara itu ketika menggeruduk Mas Bechi ramai-ramai dalam rangka opsid pasca kejadian. Itu dinamika perebutan tahun 2017," katanya.