Pengacara: Ricky Tak Lihat Ada Kekerasan Seksual Yosua ke Putri di Magelang

Pengacara Bripka Ricky Rizal, Erman Umar di Bareskrim Polri, Selasa (13/9/2022). Foto: Jonathan Devin/kumparan

Pengacara Bripka Ricky Rizal, Erman Umar, menyebut kliennya tak melihat peristiwa dugaan kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir Yosua terhadap Putri Candrawathi di Magelang. Ricky juga tidak mendapat informasi apa pun terkait peristiwa tersebut.

"Cerita di Magelang, kejadian apa di Magelang yang dia ketahui. Nah dia kalau dipertanyakan terkait pelecehan, dia tidak melihat dan tidak mengetahui, tidak ada orang yang menyampaikan baik oleh Kuat, Susi atau Ibu (Putri Candrawathi)" kata Erman di Bareskrim Polri, Selasa (13/9).

Menurut keterangan kliennya, lanjut Erman, Ricky hanya mengetahui adanya keributan yang terjadi antara Brigadir Yosua dan Kuat Ma'ruf. Selain itu, Putri yang menangis sambil memeluk asisten rumah tangganya, Susi.

Tersangka pembunuhan berencana Brigadir Yosua, Bripka Ricky Rizal, saat rekonstruksi ulang di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Foto: Jonathan Devin/kumparan

Meski begitu, Erman menyebut kliennya juga tak tahu menahu asal muasal keributan dan tangisan Putri itu. Dia mengaku hanya mengetahui Yosua dilarang untuk naik ke lantai atas.

"Entah ada pertengkaran apa antara Josua dan Ibu (Putri) atau di balik itu kita enggak tau," tuturnya.

Sebelumnya, berdasarkan hasil kesimpulan penyelidikan Komnas HAM, patut diduga kuat terjadi peristiwa pelecehan seksual di Magelang.

"Terdapat dugaan kuat peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada saudari PC di Magelang tanggal 7 Juli 2022," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, saat membacakan hasil kesimpulan dan rekomendasi Komnas HAM terkait kasus pembunuhan Brigadir Yosua di Kantornya, Kamis (1/9).

Polri juga menyatakan bakal melakukan pendalaman terkait adanya dugaan pelecehan seksual Brigadir Yosua terhadap Putri Candrawathi di Magelang.

Namun, dugaan kekerasan seksual ini banyak diragukan berbagai pihak. Komnas Perempuan dan Komnas HAM hanya mengindikasikan berdasarkan keterangan Putri. Tidak ada saksi lain yang melihat kejadian itu.

LPSK juga sudah menyampaikan 10 kejanggalan bila benar ada indikasi kekerasan seksual terhadap Putri di Magelang oleh Yosua. Salah satunya, begitu kuatnya Putri sebagai korban memanggil kembali Yosua ke kamar. Belum lagi Putri tidak langsung melapor padahal dia istri jenderal.