Pengacara Rusia Kewalahan Hadapi Permintaan Warga Hindari Wamil

4 Oktober 2022 17:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga dari Rusia setelah melintasi perbatasan ke Georgia di stasiun Zemo Larsi/Verkhny Lars, Georgia. Foto: Irakli Gedenidze/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga dari Rusia setelah melintasi perbatasan ke Georgia di stasiun Zemo Larsi/Verkhny Lars, Georgia. Foto: Irakli Gedenidze/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan mobilisasi berskala besar pertama negara itu sejak Perang Dunia II pada 21 September. Alhasil, para pengacara kini kewalahan menghadapi kepanikan warga yang ingin menghindari wajib militer untuk berperang di Ukraina.
ADVERTISEMENT
Ratusan ribu orang melarikan diri ke negara-negara tetangga sejak perintah itu diumumkan Putin. Sebagian lainnya bersembunyi dari perekrut dan berdoa agar dibebaskan dari dinas militer.
Para pengacara akhirnya menawarkan nasihat hukum kepada warga yang meminta bantuan lantaran berisiko dipanggil wamil.
"Kami bekerja sepanjang waktu," ungkap pemimpin organisasi HAM Citizen Army Law, Sergei Krivenko, dikutip dari Reuters, Selasa (4/10).
"Warga diseret dari kehidupan normal mereka. Mereka mungkin tidak kembali. Meninggalkan militer hampir tidak mungkin. Satu-satunya cara [terbebas dari wamil] adalah kematian, cedera atau penjara karena tidak mematuhi perintah," tambah dia.
Petugas penegak hukum Rusia menahan demonstran selama aksi protes terhadap mobilisasi militer oleh Presiden Vladimir Putin, di Moskow, Rusia, Sabtu (24/9/2022). Foto: Reuters
Mobilisasi parsial akan memanggil sekitar 300.000 warga sipil dari 25 juta tentara cadangan Rusia. Menurut undang-undang, pria dan wanita berusia 18 hingga 60 tahun bisa dikirim ke Ukraina. Rusia hanya akan membebaskan kelompok tertentu dari tugas tersebut.
ADVERTISEMENT
Usia, kondisi medis, dan hukuman penjara dapat membebaskan warga dari wamil. Pekerja industri pertahanan juga dapat menunda partisipasi mereka, sedangkan pria yang telah menjalani masa wamil 12 bulan tidak akan disertakan dalam perang di Ukraina.
Setelah menjalani pelatihan, mereka akan dikerahkan untuk memperkuat garis depan di Ukraina. Otoritas mengatakan, proses perekrutan akan bergulir dalam beberapa bulan mendatang.
"Ini adalah mobilisasi tanpa batas waktu selama perang. Ini bisa berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun," ujar Krivenko.
Petugas penegak hukum Rusia menahan demonstran selama aksi protes terhadap mobilisasi militer oleh Presiden Vladimir Putin, di Moskow, Rusia, Sabtu (24/9/2022). Foto: Reuters
Pengacara HAM, Pavel Chikov, menggelar webinar terkait untuk 10.000 karyawan di Rusia. Pengikutnya di media sosial pun melonjak lebih dari tiga kali lipat dalam dua pekan terakhir. Dia menerima cerita-cerita tentang warga yang seharusnya dikecualikan dari wamil.
ADVERTISEMENT
"Mereka yang datang kepada kami panik. Mereka tidak mengerti apa yang terjadi," terang Krivenko.
"[Otoritas] memanggil siapa saja. Dan undang-undang mengizinkan mereka merekrut siapa saja," sambung dia.
Militer Rusia mengaku akan memprioritaskan warga yang memiliki pengalaman atau kemampuan militer khusus—seperti pengemudi tank, pencari ranjau, dan penembak jitu—untuk wamil.
Tetapi, pelaksanaan mobilisasi tersebut kacau balau. Aktivis dan jurnalis yang tidak sesuai kriteria dilaporkan telah ditangkap saat demonstrasi dan dipaksa mengikuti wamil. Otoritas mengabaikan riwayat kesehatan, status pelajar, dan bahkan usia warga.
Petugas penegak hukum Rusia menahan demonstran selama aksi protes terhadap mobilisasi militer oleh Presiden Vladimir Putin, di Moskow, Rusia, Sabtu (24/9/2022). Foto: Reuters
Putin akhirnya mengakui adanya kesalahan dalam pelaksanaan mobilisasi pada pekan lalu. Dia mengatakan, orang-orang yang secara keliru dipanggil akan diperbolehkan untuk pulang ke rumah mereka.
Seorang komisaris militer bahkan dipecat akibat mobilisasi tersebut di wilayah Khabarovsk. Sebab, setengah dari jumlah personel yang dia panggil untuk wamil tidak memenuhi kriteria.
ADVERTISEMENT
Lembaran saran bertuliskan cara-cara menghindari tugas militer pun telah beredar di media sosial. Warga mulai mengisi formulir pengecualian medis, serta penolakan berdasarkan hati nurani.
"Cara terbaik untuk menghindari wajib militer adalah meninggalkan Rusia sekarang," ujar aktivis dari kelompok Release, Dmitry Lutsenko.
"Pilihan terbaik kedua adalah bersembunyi. Hindari menandatangani surat panggilan, hindari kantor militer. Hukuman hukum untuk tidak menjawab panggilan adalah denda kecil dan saya tidak tahu siapa pun yang telah didenda," lanjut dia.
Warga dari Rusia berjalan setelah melintasi perbatasan dengan Rusia di pos pemeriksaan perbatasan Verkhny Lars-Zemo Larsi, Georgia, Rabu (28/9/2022). Foto: Irakli Gedenidze/REUTERS
Rusia belum merinci jumlah personel yang telah direkrut. Pemerintah mengatakan, 10.000 orang mendaftar tanpa menunggu panggilan dalam 24 jam setelah pengumuman Putin. Sementara itu, ratusan ribu orang lainnya melarikan diri ke Georgia, Kazakhstan dan Finlandia.
Pengacara Rusia, Alexei Tabalov, mengatakan bahwa orang-orang yang meminta bantuan hukum umumnya adalah anak muda atau perempuan dibandingkan pria yang lebih tua. Sebab, pria yang lebih tua sering kali lebih patuh kepada pihak berwenang Rusia.
ADVERTISEMENT
"Pada saat yang sama, kami melihat kerumunan pria secara sukarela pergi ke pangkalan militer," tulis Tabalov di Facebook.
"Saya ingin berteriak—kenapa Anda pergi? Lari, pergi selagi bisa! Tetapi tidak, mereka diam-diam berdiri dan menunggu. Apa yang mereka tunggu?" tanya dia.
Sejumlah warga dari Rusia melintasi perbatasan ke Georgia di stasiun Zemo Larsi/Verkhny Lars, Georgia, Senin (26/9/2022). Foto: Irakli Gedenidze/REUTERS
Warga yang kabur menumpangi mobil, mengayuh sepeda, atau bahkan berjalan kaki ke negara tetangga. Penerbangan pesawat ke luar negeri bahkan terjual habis meskipun harganya melonjak naik.
Antrean mobil pun mengular menuju perbatasan, sedangkan stasiun bus menghentikan layanan perjalanan menuju kota perbatasan. Sebagai tanggapan, pihak berwenang mulai membuka lebih banyak kantor pendaftaran wamil di dekat perbatasan Rusia.
Otoritas mencegat warga yang melarikan diri dari mobilisasi. Pihaknya menyerahkan surat panggilan wamil bagi semua pria yang memenuhi syarat yang berusaha meninggalkan Rusia.
ADVERTISEMENT
Tidak semua warga bisa mencari perlindungan ke luar negeri. Salah satunya adalah pria berusia 26 tahun, Kirill. Menolak meninggalkan hewan peliharaannya, dia bersembunyi dari militer Rusia. Kirill berpindah dari alamat yang tercatat sebagai tempat tinggalnya.
"Mereka tidak bisa menyeret saya dengan mudah," kata Kirill.