Pengacara soal Shane Cengengesan Sebelum Jumpa Pers: Dia Tak Merasa Bersalah

Tersangka perekam video penganiayaan Mario ke David, Shean Lukas Rotua di Mapolres Jaksel, Jumat (24/2/2023). Foto: Jonathan Devin/kumparan

Pengacara Shane Lukas, Happy Sihombing, angkat bicara mengenai potongan video yang menampilkan kliennya cengengesan sebelum ditampilkan dalam jumpa pers di Polres Metro Jaksel.

Kondisi itu berbeda saat Shane sudah ada di depan publik. Saat konferensi pers Shane selalu menunduk.

Shane bersama rekannya, Mario Dandy, menjadi tersangka kasus penganiayaan David (17). Polisi juga menahannya.

Happy mengaku telah mengkonfirmasi kejadian itu langsung ke Shane. Ia mengatakan Shane cengengesan bukan karena meremehkan kasus penganiayaan tersebut. Tapi karena dia merasa tidak bersalah.

"Dia merasa plong, tidak merasa salah, tidak merasa melakukan apa-apa. Makanya dia dianggap cengengesan, kayaknya anggap remeh. Bukan, bukan, dia bukan seperti itu, tapi karena dia tidak merasa bersalah, jadi dia tidak takut, karena dia melakukan yang benar," kata Happy kepada wartawan, Rabu (1/3).

Sebab dalam peristiwa itu, kata Happy, kliennya mengaku memang diajak oleh Mario tanpa diberitahukan alasannya. Sehingga, Shane menganggap dirinya tak terlibat langsung dalam tindak penganiayaan.

Menurutnya Shane merekam penganiayaan itu juga karena terpaksa disuruh Mario.

"Jadi sewaktu dia disuruh merekam itu, dia sudah di bawah tekanan. Karena selama ini juga dia takut sama bapaknya, bapaknya si Mario, karena dia tahu pejabat," ungkapnya.

Dalam perkara penganiayaan David, Mario dan Shane telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 76c Juncto Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman pidana maksimal lima tahun.

Sementara khusus untuk Mario polisi mensubsiderkan dengan Pasal 351 Ayat 2 KUHP dengan ancaman pidana lima tahun penjara.