Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pengacara: Tommy Diintimidasi Irjen Napoleon di Rutan, Diancam Dibunuh
7 Oktober 2021 11:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kasus suap dan penghapusan red notice Djoko Tjandra kembali mencuat ke publik. Beredar rekaman yang di dalamnya terdapat terpidana kasus itu yakni Irjen Napoleon beserta Tommy Sumardi dan Brigjen Prasetijo Utomo.
ADVERTISEMENT
Mereka membicarakan sejumlah hal seperti penyerahan uang suap dalam kasus tersebut.
Terkait hal itu, kuasa hukum Tommy Sumardi, Dion Pongkor, mengatakan Tommy dalam tekanan Napoleon Bonaparte saat membuat pernyataan yang kemudian direkam dan belakangan beredar. Bahkan Tommy diancam dibunuh. Insiden itu terjadi di Rutan Bareskrim.
“Di bawah tekanan. Daripada digebuk, bukan cuma digebuk dia jawab, Pak Tommy oh ini daripada saya dibunuh, katanya. Saya ikutin aja mau dia,” kata Dion lewat keterangannya, Kamis (7/10).
Menurut Dion, pengaruh Napoleon di Rutan Bareskrim masih sangat kuat. Hal itu terlihat dalam kasus penganiayaan tersangka penista agama Muhammad Kece.
“Kalian lihatkan bagaimana Muhammad Kece digebukin di dalam penjara. Dia punya bintang 2, seragam bintang dua. Dia berkuasa dalam penjara, polisi-polisi semua enggak ada yang berani ama dia. Waktu itu [Tommy] dibawa ke bawah situ dia didikte, disuruh, kamu ngomong begini ya. Gitu lah,” ujar Dion.
ADVERTISEMENT
Dion menyebut, Tommy sendiri tak pernah mencabut pernyataanya di persidangan. Termasuk soal pernyataan dalam rekaman yang tak memberi uang ke Napoleon.
“Tapi dalam sidang enggak pernah dicabut. Kan sumbernya kan di BAP,” ujar dia.
Termasuk soal aliran uang kepada Irjen Napoleon. Penyerahan sudah dilakukan secara bertahap.
"Kan itu ada penyerahan uang lima kali. Bulan April itukan saya lupa tanggalnya 27 [April], 28 [April], tapi mulai tanggal 30 [April] terus 4 Mei, 5 Mei, tanggal 29 [April], 4 Mei sama 5 Mei," ucap dia.