Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Pengacara Ungkap Kejanggalan Kasus Sopir Bus Rahmat yang Diduga Tewas Disiksa
30 Januari 2025 17:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kuasa hukum keluarga Rahmat Vaisandri, Mukti Ali, menyayangkan polisi yang disebut tak mengamankan ruko lokasi Rahmat disiksa hingga meninggal dunia. Ruko tersebut diketahui berada di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Menurut Ali, tak dilakukannya pengamanan oleh polisi dibuktikan dari tak adanya garis polisi yang dipasang. Barang bukti yang mestinya dapat membuat jelas kronologi kasus itu pun sudah tak ada atau rusak.
"Polsek Pasar Rebo ini tidak mengamankan TKP, TKP itu bebas dari police line dan barang bukti yang mendukung sudah tidak ada. TKP-nya itu ruko di sebuah gedung persisnya di depan Rumah Sakit Pasar Rebo," kata Ali dalam RDP yang digelar di Ruang Rapat Komisi III pada Kamis (30/1).
Dikarenakan TKP sudah rusak, Ali mengaku sempat melakukan penelusuran dengan memintai keterangan dari sekuriti ruko. Hasilnya, didapat informasi bahwa Rahmat dituduh telah mencuri ponsel dan dompet milik kuli bangunan ruko yang sedang dibangun. Rahmat dipukuli di lantai dua ruko.
"Dia (Rahmat) dipukuli ramai-ramai oleh para tukang," kata dia
ADVERTISEMENT
Setelah dipukuli di lantai dua ruko, Rahmat dibawa ke lantai bawah menuju ke pos sekuriti. Di sana, terdapat beberapa pengguna jalan yang melintas turut serta memukuli Rahmat.
Lalu, pihak sekuriti menelepon Polsek Pasar Rebo untuk membawa Rahmat. Alih-alih datang membawa Rahmat dan melakukan pengamanan, polisi malah menyuruh Rahmat agar dibawa dengan menggunakan angkutan kota (angkot). Diketahui, Rahmat selanjutnya diantar oleh empat orang ke Polsek Pasar Rebo.
"Jadi dia (polisi) enggak mau membawa, jadi disarankan Polsek terus antar pakai angkot," ucap dia.
Sebelumnya, Rahmat disiksa hingga menderita luka pada sejumlah bagian tubuhnya. Saat ditemui keluarga di RS Polri Kramat Jati, terdapat 29 jahitan di kepala, patah di bagian rahang, luka di punggung seperti bekas diseret, hingga tangan yang diduga bekas diikat.
ADVERTISEMENT
Jenazah Rahmat dibawa ke kampung halaman di Lubuk Basung, Kabupaten Agam, untuk dimakamkan oleh keluarga. Hingga kini, keluarga tidak terima Rahmat dituding dihajar massa karena melakukan pencurian.