Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pengadilan Hong Kong Mulai Sidang Pelaku Mutilasi Model Abby Choi
27 Februari 2023 12:03 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sidang ini digelar usai Choi dilaporkan hilang sejak pekan lalu dan kasus pembunuhan sadisnya terungkap pada Jumat (24/2).
Dikutip dari South China Morning Post, aparat kepolisian Hong Kong pada Minggu (26/2) telah mendakwa tiga orang pria berusia 29 hingga 65 tahun dengan tuduhan pembunuhan, serta seorang wanita berusia 63 tahun atas tuduhan obstruction of justice.
“Mereka yang didakwa atas pembunuhan Choi termasuk mantan suaminya, Alex Kwong, saudara laki-laki Kwong dan ayah mereka,” kata polisi.
Keempat terdakwa saat ini sedang menjalani persidangan di pengadilan Kota Kowloon, yang terletak di bagian utara Hong Kong.
Lebih lanjut, kasus mutilasi Choi terungkap usai dia dilaporkan hilang pada Selasa (21/2). Choi kala itu tidak menjemput anak perempuannya pulang sekolah — tidak seperti biasanya. Anak itu merupakan hasil perkawinan Choi dengan Kwong.
ADVERTISEMENT
Penemuan Potongan Tubuh di Panci Sup
Beberapa hari setelahnya, polisi pun meluncurkan penggeledahan besar-besaran di sebuah rumah di Lung Mei Tsuen, di Distrik Tai Po. Di dalam rumah tiga lantai itu, polisi menemukan beberapa potongan bagian tubuh Choi disimpan di panci sup berukuran besar.
Menurut keterangan Inspektur Alan Chung dari kantor polisi Kota Kowloon, para ahli forensik mengatakan bahwa potongan-potongan tubuh itu terdiri dari tengkorak kepala dan tulang rusuk — yang diduga kuat adalah milik Choi.
“Ketika kami menemukan dua panci sup di tempat kejadian, salah satu panci berukuran 50 cm dan berdiameter 40 cm, hampir penuh dan ditutupi dengan lemak tebal, beberapa wortel hijau dan oranye serta daging yang diyakini sebagai daging manusia,” jelas Chung.
“Tulang belulang manusia juga ditemukan di pot yang lebih kecil,” sambung dia. Bersamaan dengan tengkorak tersebut, dilaporkan bahwa masih ada rambut yang menempel.
ADVERTISEMENT
Chung menambahkan, sebuah lubang berukuran lebih dari 6 cm ditemukan di bagian belakang tengkorak itu — para ahli forensik meyakini, keberadaan lubang itu kemungkinan akibat pukulan benda tajam yang fatal.
Selain penemuan panci sup besar dan potongan tubuh, sambung Chung, polisi juga menemukan alat penggiling daging, gergaji listrik, golok daging, palu, pelindung wajah, jas hujan hitam, dan tas berwarna ungu milik Choi.
“Polisi akan melanjutkan pencarian bagian tubuh lainnya yang hilang termasuk tubuh dan tangannya,” kata Chung.
Sempat Diserang di Dalam Mobil
Terkait bagaimana pembunuhan ini berawal, Chung membeberkan bahwa Choi diserang di dalam sebuah kendaraan berkapasitas tujuh orang — di mana turut ditemukan bercak darah.
Dia mengatakan, kasus pembunuhan sadis ini didalangi oleh keluarga sekaligus mantan suaminya yang bernama Alex Kwong Kong-chi (28 tahun).
ADVERTISEMENT
Kwong, ayah, dan kakak laki-lakinya didakwa atas tersangka kasus pembunuhan Choi pada Minggu (26/2), sementara ibu Kwong didakwa atas tuduhan melakukan obstruction of justice.
Keempat terdakwa ini yang hadir pada sidang perdana di pengadilan Kota Kowloon.
Chung menambahkan, polisi sebelumnya telah menangkap seorang wanita berusia 47 tahun bermarga Ng yang diduga terlibat dalam kasus ini.
Namun, belum diketahui apakah tersangka kelima telah diadili atau belum.
Chung menjelaskan, tersangka kelima ini tak lain merupakan kekasih dari mantan ayah mertua Choi. Dia dituding telah memfasilitasi lokasi untuk memutilasi Choi dengan menyewa rumah di lantai dasar di Lung Mei Tsuen — tempat potongan tubuh Choi ditemukan.
“Kami yakin semua tersangka yang terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut telah ditangkap,” tutur dia.
ADVERTISEMENT
“Dia juga dicurigai membantu Kwong menghindari polisi,” ungkap Chung.
Penyelidikan ini menjadi lebih sulit, sambung Chung, lantaran sikap para tersangka yang tidak kooperatif.
“Kami ingin mencari tahu sebanyak yang kami bisa, tidak hanya untuk menghukum para pembunuh, tetapi juga untuk memberikan jawaban kepada keluarga almarhum, dan mengembalikan keadilan kepada almarhum,” ujarnya.
Namun, motif pembunuhan Choi diduga akibat masalah finansial sehingga menimbulkan niat dari keluarga mantan suaminya untuk menghabisi nyawa Choi.
“Kami menduga korban [Choi] dan keluarga mantan suaminya [Kwong] punya konflik finansial dengan jumlah besar,” kata Chung.
“Ada yang tidak puas dengan cara korban [Choi] mengelola kekayaannya, dan kemudian menjadi motif pembunuhan,” sambung dia.