Pengakuan Aep, Saksi Mata Kasus Vina yang Kenali Wajah Para Pelaku

24 Mei 2024 17:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aep. Dok: kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Aep. Dok: kumparan.
ADVERTISEMENT
Kasus pembunuhan Vina Cirebon dan pacarnya, Rizky alias Eky, kembali menjadi sorotan publik menyusul penangkapan Pegi Setiawan alias Perong—setelah buron 8 tahun.
ADVERTISEMENT
Aep (30 tahun), pria asal Desa Karangasih, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, menjadi saksi kasus ini.
"Sebagai saksi. Di warung (posisi saat kejadian). Kebetulan yang ada di TKP itu sekitar 8 orangan, cuma mengenal wajah saja, nama-nama saya tidak tahu," kata Aep saat ditemui, Jumat (24/5/2024).
Dirinya sempat menjalani pemeriksaan tahun 2016 dan kembali menjalani pemeriksaan terkait Pegi.

Sempat Terjadi Kejar-Kejaran

Jembatan Kedongdongan yang kini dikenal sebagai Jembatan Vina, di Cirebon, Jawa Barat. Foto: kumparan
Aep mengungkapkan, dirinya sempat melihat pengendara motor menggunakan pakaian bertuliskan XTC yang sedang dikejar-kejar oleh seseorang.
"Kejadian itu kebetulan saya lagi di warung, terus ada pengendara motor yang berseragam XTC lewat. Terus langsung dilempari batu, terus dikejar-kejar. Berhubung saya takut di situ, akhirnya saya pulang saja," kata Aep.
Dirinya tidak mengetahui pasti berapa orang yang melempar batu, namun ada beberapa yang mendekati motor Vina dan pacarnya Eky saat kejar-kejaran.
ADVERTISEMENT
"Bicara melempar, saya kurang tahu ya, masalahnya di situ juga anak-anak ada sekitaran 8 orang. Cuma yang memepet itu, ada 4 motor," tuturnya.

Pelaku Sering Nongkrong Bareng

Pegi Setiawan. Foto: Dok. Istimewa
Aep mengatakan, tongkrongan Pegi memang berada di depan tempatnya bekerja sebagai montir bengkel di Cirebon.
"Bicara anggota geng motor itu kurang tahu juga, cuma mereka sering nongkrong saja di situ," kata Aep.
Kelompok Pegi dan kawan-kawan memang kerap nongkrong di lokasi tersebut, namun tidak diketahui secara pasti apa aktivitasnya sehari-hari.
"Keseharian pegi saya kurang tahu, yang saya tahu itu si Pegi sering kumpul sama anak-anak situ, sering nongkrong setiap sore, kalau enggak sore, malam nongkrong di situ," tuturnya.

Saksi Lapor Sebelum Penangkapan

Sebelum terjadi penangkapan, Aep sempat ditanya oleh ayah Eky terkait peristiwa itu. Ayah Eky merupakan seorang polisi.
ADVERTISEMENT
"Bapak almarhum Eky menanyakan ke saya, kamu tahu semalam ada kejadian ribut-ribut di sini? Saya spontan bilang ya saya tahu, Pak. Terus kamu tahu pelaku-pelakunya? Ya saya tahu, Pak," kata Aep mengisahkan perbincangannya dengan ayah Eky.
Ketika kelompok Pegi sedang nongkrong, ia langsung melapor ke orang tua Eky, lalu langsung dilakukan penangkapan oleh polisi.
"Sudah begitu dia (ayah Eky) kasih nomor hp, dia bilang kabari saya ya kalau anak-anaknya pada nongkrong. Saya bilang, iya, Pak. Hari itu juga sore sekitar jam 5 (sore) saya kabari Om Rudi," ujar Aep.
Pelaku pembunuhan Vina dan Eky ditangkap saat sedang berkumpul di tongkrongan, sehingga kini kasus tersebut telah diproses oleh Polda Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
"Iya (ada tongkrongan). Ya, di depan bengkel saya (lokasi penangkapan), di tempat tongkrongan itu," ujarnya.
Delapan orang divonis dalam kasus ini. Sementara 3 lainnya masih DPO, yaitu Pegi, Andi, dan Dani. Pegi kemudian diciduk di Bandung pekan ini meskipun pada 2016 sempat diperiksa polisi, tapi tak ditangkap.