Pengakuan Bapak Kos Pemakan Kucing di Semarang: Rasanya Enak

8 Agustus 2024 16:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nur. Dok: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nur. Dok: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nur (63 tahun), pria pemilik indekos di daerah Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, memakan daging kucing dengan dalih mengobati diabetes dan tidak punya uang untuk membeli daging sapi maupun ayam. Dia pun ditetapkan menjadi tersangka oleh polisi.
ADVERTISEMENT
Nur dihadirkan langsung dalam jumpa pers di Polrestabes Semarang, Kamis (8/8). Ia memakai baju batik lengan panjang dengan celana kain. Ia tampak santai dan kerap melantur.
"Idenya dari saya sendiri, saya diabetes udah lama. Kucing itu kan daging kalori rendah jadi saya makan. Mau beli daging sapi atau ayam, enggak punya uang," kata Nur.
Nur melanjutkan, "Sudah lama (makannya), iya sekitar 10 tahun. Rasanya ya rasa daging, enak. Kucing di rumah kebanyakan, datang sendiri. Saya godok tok pakai magicom (rice cooker), biasanya 3 hari habisnya (1 kucing), pakai nasi sedikit."
"Saya juga butuh makan daging, ayam mau tapi mahal. Pokoknya daging, enggak harus kucing, tapi kan daging sapi mahal," kata Nur.
Barang bukti kasus pria makan kucing di Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Nur hidup terpisah dengan anak, dan telah bercerai dengan istrinya. Ia kemudian membuka kos namun ia mengaku uangnya tak cukup untuk membeli daging.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kanit Tindak Pidana Tertentu Satreskrim Polrestabes Semarang, AKP Johan Widodo menyebut, pelaku memiliki usaha kos untuk mahasiswa yang berkuliah.
"Tersangka mempunyai usaha kos-kosan di sekitar Unnes, ada 5 kamar disewakan per 3 bulan Rp 500 ribu," imbuh Johan.
Polisi mendatangi TKP bapak kucing di Gunungpati Semarang yang makan daging kucing. Foto: Intan Alliva/kumparan
Johan menjelaskan, sebelum dimakan kucing itu sebelumnya dibunuh dengan cara dipukul kepalanya menggunakan senjata. Setelah mati, kucing dibakar dan baru dimasak.
"Modusnya adalah ketika bapak ini melihat kucing tidur disamperin, dipukul dengan sajam punggung celurit ke kepalanya sehingga mati. Lalu dibakar untuk menghilangkan bulu, lalu dipotong dan dimasak, lalu dikonsumsi," jelas Johan.
Dalam kasus ini polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti mulai dari senjata tajam, pisau, korek api, alat makan hingga sisa tulang kucing.
ADVERTISEMENT
"Lalu ada kecap mungkin bumbu penyedap dan sisa tulang kucing yang kita temukan di sekitar TKP. Ini dibuang sama beliau di seputaran rumahnya dan kita jadikan barang bukti," kata Johan.