Pengakuan Guru Les Seni yang Cabuli 19 Anak di Sleman: Dulu Korban Sodomi

10 Oktober 2024 9:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
EDW. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
EDW. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
EDW atau Enri Dwi Waryanto (29 tahun), pria di Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, yang cabuli 22 pria di mana 19 di antaranya anak-anak ternyata merupakan korban sodomi di masa kecilnya.
ADVERTISEMENT
"Pengakuan dari pelaku, pelaku ini sebelumnya adalah sebagai korban, dulu pernah dilakukan sodomi terhadap pelaku, pada saat pelaku kecil," kata Kapolsek Gamping, AKP Sandro Dwi Rahadian, dihubungi wartawan, Kamis (10/10).
Enri yang berprofesi sebagai outsourcing kebersihan sebuah TK dan guru les seni di kampung ini setelah dewasa kemudian melakukan hal yang dulu dia alami ke orang lain.
Pengakuan Enri dia sudah melakukan pencabulan sesama jenis sejak 2019 silam. Namun dari 22 orang korbannya itu tak semua disodomi.
"Dari korban itu teridentifikasi dilaksanakan pelecehan itu pada tahun 2019 sampai dengan 2024, sejumlah 22 korban," kata Sandro.
"Ada yang statusnya masih anak-anak, ada yang sudah dewasa karena beberapa korban itu ada yang dilakukan pelecehan seksual ketika dia masih kecil, masih SMA atau duduk di bangku SMP, atau waktu masih kelas 5 SD," katanya.
Konpers kasus EDW. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Jumlah pelecehan kepada korbannya bervariatif. Ada yang dilecehkan sampai 10 kali, ada pula yang 15 kali.
ADVERTISEMENT
"Ada yang sampai seminggu dua kali, ada yang kita dapatkan dari pelaku maupun konfirmasi korban," katanya.
Para korban ini adalah teman dari Enri. Setelah akrab, Enri biasanya akan mengajak korban ke rumahnya. Di rumah korban biasanya diberi makan dan mendapatkan fasilitas WiFi.
"Jadi anak-anak ini sempat membawa beras, ada yang membawa telur, ada yang bawa mi, terus dimasak, terus dimakan bareng-bareng," katanya.