Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Pengakuan Muncikari: Banyak Kalangan Pejabat Aceh Order PSK ke Saya
26 Maret 2018 13:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Polresta Banda Aceh menangkap seorang muncikari dan tujuh wanita yang diduga pekerja seks komersial (PSK) yang rata-rata berstatus mahasiswa saat membongkar bisnis prostitusi online. Menurut pengakuan mucikari bernama MRS alias Andre para pelanggannya berasal dari berbagai kalangan termasuk oknum pejabat Aceh.
ADVERTISEMENT
“Yang order pastinya mereka orang yang banyak duit hampir semua kalangan ada termasuk kalangan pejabat,” kata Andre saat diwawancarai kumparan (kumparan.com) di Malporesta Banda Aceh, Senin (26/3).
Andre bahkan sudah mengenal oknum pejabat Aceh yang menjadi pelanggannya. Rata-rata mereka bekerja di lingkungan Pemprov Aceh.
“Untuk jabatannya di mana itu saya tidak tahu tetapi kalau kalangan pejabat ada,” lanjut dia.

Sementara, Andre menuturkan harga wanita yang disediakan oleh Andre kepada pelanggannya bervariasi. Mulai Rp 1 juta hingga Rp 3 juta namun itu belum termasuk hotel atau tempat berbuat mesum.
“Harga sekali kencan bervariasi mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3 juta. Sementara untuk hotel itu dibayar sama pelanggan,” ucap Andre.

Beberapa kriteria wanita yang biasa dipilih oleh oknum pejabat Aceh itu rata-rata putih dan bersih. Andre terakhir mengingat para oknum pejabat Aceh itu memesan wanita padanya tahun 2016.
ADVERTISEMENT
“Mereka memang tidak sering tetapi ada, kapan dia ada waktu senggang antara tiga atau empat kali,” paparnya.
Biasanya setelah para pejabat Aceh itu membayar kepadanya, Andre mendapatkan bayaran mulai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta rupiah. Andre sendiri memulai bisnis haramnya ini sejak dua tahun silam waktu ekonominya memburuk.
Sementara para wanita yang ia sewakan rata-rata dikenal dari tempat hiburan malam di Kota Banda Aceh. Andre pun membantah dirinyalah yang menjerumuskan wanita-wanita itu ke lingkungan hitam.
“Saya tidak mengajak para wanita itu, bahkan sebelum kenal, mereka sudah lebih duluan terjun menjadi PSK,” ungkap Andre.
Biasanya alasan wanita yang ingin menjadi PSK bervariasi. Mulai karena kekurangan biaya untuk membayar kos hingga alasan ekonomi lainnya.
ADVERTISEMENT
“Setelah kenalan tadi mereka datang ke saya mengeluh tidak punya (uang) untuk bayar kos dan lainnya, setelah itu saya cari pelanggan untuk mereka,” terangnya.
Sementara itu, Kanit PPA Polresta Banda Aceh, Ipda Septia Intan Puteri, mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengembangan atas kasus prostitusi online di Aceh. Terkait dengan pejabat pihak sedang melakukan penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut sesuai pengakuan Andre.
"Kita akan melakukan pengembangan baik itu jaringan bisnis prostitusi online dan siapa saja pengguna atau pelanggannya," tutur Ipda Septia Intan Puteri.
Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari pihak Pemrov Aceh.