Pengakuan Pelaku Penusukan Ketua MUI di Banyuwangi: Saya Tidak Sadar

18 Februari 2022 15:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MUI Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi KH Affandi Musyafa usai ditusuk oleh orang tak dikenal. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MUI Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi KH Affandi Musyafa usai ditusuk oleh orang tak dikenal. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi akhirnya menciduk DR (34), pelaku yang menusuk Ketua MUI Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi KH Affandi Musyafa.
ADVERTISEMENT
Saat diinterogasi polisi, DR mengaku tidak sadar dan seperti ada yang mengendalikannya saat peristiwa penusukan tersebut.
"Memang kita kayak dikendalikan orang, nggak sadar nian itu, Pak," kata DR saat dibawa dari tempat kejadian perkara ke Polresta Banyuwangi, Jumat (18/2).
DR diketahui menjadi 'santri' di Ponpes Al Hidayah milik KH Affandi baru 15 hari terakhir. DR datang ke ponpes bersama dua anaknya. Belum diketahui maksud DR ini menjadi santri di ponpes Al Hidayah bersama dua anaknya. Dua anaknya DR ini juga belum diketahui berusia berapa.
Kasus penusukan ini bermula pada Kamis (17/2) sore. Saat itu, DR merasa sakit di perut. Dia kemudian meminta KH Affandi sebagai gurunya untuk diobati dengan air doa atau ruqyah.
ADVERTISEMENT
DR, pelaku penusukan ketua MUI di Banyuwangi (Ist)
Namun saat diobati, DR tiba-tiba langsung menyerang gurunya itu dengan pisau belati.
Salah satu anggota polisi bertanya kepada DR, apakah dia sudah membawa pisau belati saat diobati oleh KH Affandi?. DR jawabannya melantur.
"Iya memang dari luar sudah, kita memang nggak karuan lagi, pikiran kita, tangan saja gemetar. Kalau sadar ngapain di situ kita sudah numpang. Ngapain saya ninggalin motor. Iya pak serius saya," tanpa menjawab pasti apakah dia sudah membawa pisau sebelumnya atau tidak.
Kemudian anggota polisi di dalam mobil bertanya lagi untuk memastikan, "Jadi kamu sudah membawa pisau?" tanya anggota polisi.
"Iya," ucap DR lirih.